Mohon tunggu...
Syaiful Bahri
Syaiful Bahri Mohon Tunggu... Relawan - Pegiat Literasi Sumberanyar

Pencari keselamatan Dunia dan Akhirat

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ragam Pemilih dalam Pilkades Serentak tahun 2019

21 Oktober 2019   18:30 Diperbarui: 21 Oktober 2019   19:37 826
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pilkades Serentak Situbondo 2019

Sebanyak 115 Desa di Kabupaten Situbondo akan menyelenggarakan Pemilihan Kepala Desa Serentak pada hari rabu tanggal 23 Oktober 2019. Hiruk pikuk pilkades sudah mulai terasa. Perbincangan di tengah masyarakat mulai ramai. Para pendukung mengunggulkan calonnya masing-masing dan mengkritisi calon lain yang dianggapnya tidak layak menjadi kepala desa. Tokoh-tokoh yang biasa taruhan, mulai menyebarkan pengaruh ditengah masyarakat. Orang yang sebelumnya awam tentang para calon kades, saat ini mulai mengerti siapa yang akan dipilihnya pada 23 oktober besok. Meski tidak sedikit yang mencoba-coba mencari celah untuk beralih ke calon lain. Karena sebagian besar yang maju dalam pilkades kali ini adalah para petahana yang rata-rata baru satu kali menjabat. Suasana panas mulai terasa dibeberapa titik meski masih terlihat bermain kucing. Para pendukung calon, tiga hari ini saling waspada. Karena masa tenang biasanya dimanfaatkan oleh orang yang tak bertanggung jawab untuk mengganggu kondusifitas Desa.

Lima Kategori Pemilih

Masyarakat yang akan menjadi pemilih dalam Pemilihan Kepala Desa serentak kali ini sekurang-kurangnya terdiri dari 5 jenis. Pertama, adalah pemilih dengan basis kekerabatan, alasan memilihnya karena punya hubungan kekerabatan dengan kandidat Cakades atau orang yang mendukung Cakades. Pemilih ini tidak melihat baik-buruk, visi-misi atau rekam jejak cakades, baginya yang penting cakades pilihannya memiliki hubungan keluarga. Kedua, pemilih dengan basis keramaian, kandidat mana yang ramai diperbincangkan oleh orang-orang, maka dia akan memilih kandidat tersebut. Baginya, visi-misi atau rekam jejak kandidat tidak perlu secara langsung diketahui, yang penting orang - orang banyak membicarakan tentang kebaikannya, maka baik pula baginya. Pemilih jenis ini lebih banyak ikut-ikutan apa kata orang. Untuk mengetahui ramainya pembicaraan, pemilih jenis ini biasanya mencari informasi di arisan, warung, pedagang sayur, pasar dan berbagai tempat lainnya yang ramai dengan orang.

Ketiga, pemilih tongket. Lumrah dalam tradisi Pilkades istilah Tongket (settong saeket/ satu, Lima puluh ribu rupiah). Pemilih jenis ini akan memilih jika diberikan sejumlah uang oleh kandidat cakades secara langsung atau melalui Tim Sukses. Angkanya tidak melulu lima puluh ribu, bisa kurang atau lebih dari lima puluh ribu bahkan bisa sampai ke angka ratusan ribu, tergantung situasi dan kondisi. Pemilih jenis ini oportunis, siapapun kandidatnya, seburuk apapun rekam jejaknya, tetapi dapat memberikan apa yang dapat menguntungkan dirinya, keluarganya atau kelompoknya, maka akan dipilih. Tetapi jika terdapat calon lain yang dapat memberikan sesuatu lebih dari pemberi sebelumnya, dia bisa berbalik dukungan. Pemilih jenis ini terlihat awam, namun lebih cerdas dari masyarakat yang berpendidikan. Baginya, ini kesempatan yang dapat dimanfaatkan untuk bisa menikmati uang kepala desa, karna jika terpilih nanti, kepala desa tidak akan ingat lagi kepada masyarakat yang memilihnya.

Keempat adalah pemilih yang dikendalikan oleh para Preman. Sebagian dari pemilih ini berada dipemilih jenis ketiga, namun tidak semuanya. Pemilih jenis ini lebih didorong oleh rasa takut karena ancaman dari para tokoh Preman. Preman yang dimaksud bisa dari tukang carok, maling, rampok, pemain judi atau para mantan preman. Melalui para tokoh Preman inilah cakades mengamankan suaranya yang berupa pemberian uang kepada pemilih agar tidak dipermainkan. Karena pemilih jenis ketiga, jika tidak diancam oleh para tokoh Preman, siapapun yang memberi uang, pasti diterima. Pemberi uang yang nilainya kecil akan sia - sia. Karena pemilih ini akan memilih pemberi yang nominal angkanya lebih besar.

Pemilih Cerdas yang Langka

Kelima adalah pemilih cerdas. Pemilih jenis ini  dalam menentukan pilihannya memperhatikan rekam jejak kandidat, visi-misi dan program unggulan. Baginya, cakades yang memiliki rekam jejak baik akan berpeluang besar untuk dipilih. Apalagi sampai memiliki visi-misi dan program kerja yang baik, Peluangnya akan lebih besar untuk didukung. Gagasan pembaharuan untuk memajukan desa akan menjadikannya tertarik dan meyakinkan. Umumnya, pemilih cerdas diwakili oleh masyarakat yang berpendidikan menengah keatas atau para mahasiswa yang sudah mengetahui perkembangan desa-desa diluar daerahnya. Pemilih cerdas sangat dekat dengan tehnologi. Mereka memperoleh atau mencari informasi tentang Desa dari pemberitaan yang dimuat oleh media massa ataupun media sosial seperti Whatshaap, instagram, youtube ataupun facebook. Pemilih jenis ini masih cukup sedikit, mengingat masyarakat pedesaan masih sedikit yang mengenyam pendidikan menengah keatas dan perguruan tinggi.

Dengan adanya kelima kategori ini, para calon kepala desa (Cakades) yang berkompetisi dalam Pemilihan Kepala Desa Serentak Kabupaten Situbondo tahun 2019 ini, dapat memetakan para pendukungnya yang beraneka ragam. Karena tidak menutup kemungkinan masih ada jenis pemilih lain yang tidak sempat dinarasikan dalam tulisan ini. Sehingga dibutuhkan strategi yang berbeda untuk tetap mempertahankan para pendukung atau memikat pendukung lain untuk beralih menjadi pendukungnya. Pengkategorian pemilih ini adalah untuk memberikan gambaran umum tentang jenis -- jenis pemilih yang akan menggunakan hak pilihnya di TPS lokasi Pilkades Serentak Kabupaten Situbondo tahun 2019. Semoga Pilkades dapat berjalan dengan lancar, bisa lahir kepala desa yang amanah sesuai dengan keinginan masyarakat situbondo.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun