Mohon tunggu...
Syaiful  W HARAHAP
Syaiful W HARAHAP Mohon Tunggu... Blogger

Pemerthati berita HIV/AIDS sbg media watch

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Menyoal Pengertian Seks Bebas di KBBI

9 April 2025   16:16 Diperbarui: 9 April 2025   16:16 92
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Sumber: Dok/Syaiful W. Harahap)

Selama ini banyak kalangan mulai dari pemerintah dan instansi terkait yang selalu sebut 'seks bebas' terkait dengan (penyebab) penularan HIV/AIDS. Memang, dalam diskusi, seminar, berita dan artikel terkait HIV/AIDS tidak ada penjelasan yang akurat tentang arti 'seks bebas.'

Hanya saja 'seks bebas' merupakan terjemahan liar dari 'free sex' yang dikait-kaitkan dengan gaya hidup kaum hippies di awal tahun 1070-an yang disebut-sebut melakukan berbagai hal secara bebas.

Celakanya, dalam kamus-kamus Bahasa Inggris-Indonesia tidak ada entry 'free (sex)' atau 'sex (free).'

Yang pernah ditemukan penulis adalah istilah atau terminologi 'free love' yaitu hubungan seksual tanpa ikatan nikah (The Advanced Learner's Dictionary of Current English, Oxford University Press, London, 1963).

Baca juga: Mengapa Sebaiknya Kemenkes Tidak Lagi Menggunakan "Seks Bebas" terkait Penularan HIV/AIDS (Kompasiana, 17/5/2022)

Selain itu, dalam KBBI (Kamus Besar Bahasa Indonesia) pengertian 'seks bebas' justru bertolak belakang dengan pengertian yang beredar luas di masyarakat yaitu hubungan seksual di luar nikah. Dalam hal ini 'suka sama suka' atau dengan bayaran jika dilakukan dengan pekerja seks komersial (PSK) dan cewek prostitusi online melalui Daring.

Ini pengertian seks bebas di KBBI: perilaku seksual yang dilakukan tanpa adanya komitmen atau ikatan emosional antara pasangan yang terlibat, dipercaya tidak sesuai dengan budaya Indonesia.

Frasa 'tanpa adanya komitmen atau ikatan emosional' pada hubungan seksual tentulah hal itu terjadi melalui kekerasan seksual yaitu pemerkosaan. Itu artinya ada kesalahan fatal dalam pemakaian frasa 'seks bebas' yang selama ini dipakai di Indonesia yang merujuk pada hubungan seksual di luar nikah.

Ini jelas bertolak belakang 360 derajat dengan pengertian 'seks bebas' yang berkembang luas di masyarakat Indonesia, antara lain dipakai Kementerian Kesehatan dan jajarannya (dinas-dinas kesehatan dan KPA) dan institusi terkait sebagai bentuk zina atau hubungan seksual di luar nikah. Karena 'seks bebas' yang dikait-kaitkan dengan penularan HIV/AIDS bisa terjadi karena ada komitmen dan ikatan emosional. Bahkan, 'seks bebas' dengan PSK dan cewek prostitusi online dalam Daring jelas punya komitmen yaitu dengan membayar layanan seks.

Pengaitan 'seks bebas' dengan risiko penularan HIV/AIDS jadi biang kerok stigmatisasi (pemberian cap buruk) dan diskriminasi (perlakuan berbeda) terhadap pengidap HIV/AIDS atau dikenal sebagai Odha (Orang dengan HIV/AIDS) yang merupakan padanan istilah internasional PLWHA (People living with HIV/AIDS).

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun