Â
Indonesia saat ini masih sangat bergantung pada pembangkit listrik berbahan bakar fosil seperti batu bara dan gas alam. Ketergantungan ini menciptakan berbagai masalah serius, mulai dari pencemaran udara hingga kontribusi terhadap perubahan iklim global. Padahal, Indonesia memiliki potensi energi terbarukan yang sangat besar, seperti energi surya, angin, panas bumi, dan air. Sayangnya, pemanfaatan energi terbarukan ini masih jauh dari optimal dan belum menjadi prioritas utama dalam pembangunan infrastruktur energi nasional. Sudah saatnya Indonesia beralih dari pembangkit energi konvensional menuju energi terbarukan demi menjamin keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan generasi mendatang.Â
Pembangkit listrik tenaga batu bara yang mendominasi sumber energi Indonesia telah menimbulkan dampak buruk yang nyata bagi kesehatan masyarakat. Polusi udara dari pembakaran batu bara mengandung partikel halus dan gas beracun yang menyebabkan penyakit pernapasan, jantung, bahkan kanker. Di kota-kota besar seperti Jakarta, kualitas udara sering kali berada dalam kategori tidak sehat, dan sebagian besar polusi ini berasal dari aktivitas industri dan pembangkit listrik. Selain itu, proses penambangan batu bara merusak ekosistem, mencemari sumber air, dan mengancam kehidupan masyarakat lokal. Biaya kesehatan dan kerusakan lingkungan yang ditimbulkan justru jauh lebih mahal dibandingkan investasi awal untuk membangun pembangkit energi terbarukan.
Indonesia sebenarnya memiliki keunggulan geografis yang luar biasa untuk mengembangkan energi terbarukan. Sebagai negara tropis, Indonesia mendapat paparan sinar matahari sepanjang tahun yang dapat dimanfaatkan untuk pembangkit listrik tenaga surya. Posisi Indonesia di Ring of Fire memberikan akses ke cadangan panas bumi terbesar di dunia yang bisa menjadi sumber energi bersih dan stabil. Ribuan pulau dengan garis pantai panjang juga membuka peluang besar untuk pengembangan energi angin dan arus laut. Dengan teknologi yang semakin terjangkau dan efisien, investasi dalam energi terbarukan bukan lagi mimpi yang mustahil, melainkan solusi ekonomis yang dapat menciptakan lapangan kerja baru dan kemandirian energi.Â
 Transisi dari pembangkit energi fosil ke energi terbarukan bukan sekadar pilihan, tetapi kebutuhan mendesak yang harus segera direalisasikan. Pemerintah perlu membuat kebijakan yang mendukung investasi energi terbarukan, memberikan insentif bagi pengembang, dan mengurangi subsidi untuk energi fosil secara bertahap. Masyarakat juga harus mulai sadar akan pentingnya energi bersih dan mendukung program-program ramah lingkungan. Dengan memanfaatkan potensi alam yang melimpah, Indonesia dapat menjadi pemimpin energi terbarukan di kawasan Asia Tenggara. Masa depan cerah dan berkelanjutan hanya akan terwujud jika kita berani mengambil langkah nyata hari ini untuk beralih ke energi yang lebih bersih dan ramah lingkungan.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI