Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id- www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Ekonomi Sirkular: Menuju Model Konsumsi Global yang Berkelanjutan

14 Mei 2024   16:30 Diperbarui: 14 Mei 2024   17:09 61
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ekonomi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Caruizp

Definisi Ekonomi Sirkular

Ekonomi sirkular adalah suatu pendekatan ekonomi yang bertujuan untuk meminimalkan pembuangan limbah dan memaksimalkan pemanfaatan kembali sumber daya. Dalam ekonomi sirkular, proses produksi, distribusi, dan konsumsi didesain sedemikian rupa sehingga limbah dapat diubah menjadi sumber daya baru atau kembali ke dalam siklus produksi.

Jenis-jenis Ekonomi Sirkular

  1. Daur Ulang: Jenis ekonomi sirkular yang paling umum adalah daur ulang, di mana limbah diproses menjadi bahan baku atau produk baru. Contohnya adalah daur ulang kertas, plastik, dan logam.
  2. Ekonomi Berbagi: Model ekonomi di mana produk atau barang disewakan atau dipinjamkan daripada dibeli secara langsung. Contohnya adalah layanan penyewaan mobil, alat berat, atau pakaian.
  3. Desain Produk Berkelanjutan: Pendekatan dalam merancang produk yang mempertimbangkan masa pakai, penggunaan kembali material, dan kemudahan daur ulang. Contohnya adalah produk dengan komponen yang mudah dilepas dan diganti.

Bentuk-bentuk Ekonomi Sirkular

  1. Sistem Closed-loop: Sistem di mana produk atau material kembali ke dalam siklus produksi tanpa menghasilkan limbah yang tidak terpakai. Contohnya adalah produksi kemasan yang dapat didaur ulang.
  2. Sistem Open-loop: Sistem di mana limbah dari satu proses produksi menjadi bahan baku untuk proses produksi lainnya. Contohnya adalah penggunaan limbah organik sebagai pupuk atau bahan bakar alternatif.

Contoh Implementasi Ekonomi Sirkular

  1. IKEA: Perusahaan furnitur global ini telah mengadopsi konsep desain produk berkelanjutan dengan menggunakan material daur ulang dan mendesain produk agar mudah dirakit ulang atau diperbaiki.
  2. Patagonia: Perusahaan pakaian outdoor ini telah memperkenalkan program penggunaan kembali dan daur ulang pakaian bekas mereka, serta mendesain produk dengan mempertimbangkan masa pakai yang panjang.

Urgensi Ekonomi Sirkular

Ekonomi sirkular menjadi semakin penting mengingat tekanan yang semakin besar terhadap sumber daya alam dan lingkungan. Dengan populasi global yang terus bertambah dan pertumbuhan ekonomi yang cepat, model konsumsi linear yang dominan akan semakin memperburuk degradasi lingkungan dan kelangkaan sumber daya. Oleh karena itu, ekonomi sirkular diperlukan untuk mengubah paradigma konsumsi menuju model yang lebih berkelanjutan dan ramah lingkungan.

Dalam era globalisasi dan pertumbuhan ekonomi yang pesat, model konsumsi linear yang dominan telah menimbulkan berbagai masalah lingkungan, termasuk degradasi sumber daya alam dan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu, konsep ekonomi sirkular muncul sebagai alternatif yang menjanjikan untuk mengatasi tantangan tersebut.

Konsumsi Linear vs. Ekonomi Sirkular

Konsumsi Linear:

Konsumsi linear adalah model konsumsi yang dominan dalam ekonomi global saat ini. Dalam konsumsi linear, produk diproduksi, digunakan, dan kemudian dibuang sebagai limbah setelah selesai digunakan oleh konsumen. Model ini didorong oleh pertumbuhan ekonomi yang mengutamakan produksi dan konsumsi tanpa mempertimbangkan dampak lingkungan jangka panjang. Produk yang dibuang seringkali tidak dimanfaatkan kembali, menyebabkan penumpukan limbah yang merusak lingkungan dan menghabiskan sumber daya alam secara tidak efisien.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun