Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Cara asik belajar ilmu ekonomi www.unand.ac.id - www.eb.unand.ac.id https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Nature

Pertumbuhan Ekonomi Inklusif: Faktor Cuaca (99)

20 Februari 2024   16:59 Diperbarui: 20 Februari 2024   17:06 138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nature. Sumber ilustrasi: Unsplash

Bentuk:

  1. Langsung: Dampak langsung cuaca terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti kerusakan tanaman atau infrastruktur oleh banjir atau badai.
  2. Tidak Langsung: Dampak tidak langsung cuaca terhadap pertumbuhan ekonomi, seperti peningkatan harga bahan pangan akibat kekeringan yang merusak panen.

Contoh:

  1. Kenaikan Harga Pangan: Kekeringan yang merusak tanaman pangan seperti gandum atau jagung dapat menyebabkan kenaikan harga pangan, yang memberatkan konsumen dengan pendapatan rendah.
  2. Kerusakan Infrastruktur: Banjir yang merusak jalan raya atau jembatan dapat mengganggu transportasi dan distribusi barang, menghambat pertumbuhan ekonomi di daerah terdampak.
  3. Penurunan Pendapatan Petani: Kondisi cuaca yang buruk seperti kekeringan atau banjir dapat menyebabkan penurunan hasil pertanian dan pendapatan petani, yang mengakibatkan peningkatan kemiskinan di pedesaan.
  4. Gangguan pada Sektor Pariwisata: Cuaca buruk seperti badai tropis dapat mengganggu bisnis pariwisata, menyebabkan penurunan pendapatan bagi masyarakat yang bergantung pada sektor ini.

Dengan memperhitungkan faktor cuaca dalam perencanaan pembangunan ekonomi, pemerintah dan pemangku kepentingan lainnya dapat mengambil langkah-langkah untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat terhadap dampak negatif cuaca ekstrem, sehingga mempromosikan pertumbuhan ekonomi yang lebih inklusif dan berkelanjutan.


Terdapat negara-negara yang telah berhasil mengintegrasikan faktor cuaca sebagai pilar pertumbuhan ekonomi inklusif, sementara negara lain masih menghadapi tantangan dalam hal ini. Berikut beberapa contoh:

Negara-negara yang Sudah Sukses:

  1. Belanda: Belanda merupakan contoh yang sangat sukses dalam mengelola faktor cuaca untuk pertumbuhan ekonomi inklusif. Negara ini telah mengembangkan sistem manajemen air yang canggih, termasuk bendungan, saluran, dan pompa, untuk mengatasi ancaman banjir dan mengatur suplai air untuk pertanian. Dengan demikian, Belanda berhasil menjaga sektor pertanian yang kuat dan meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat terhadap cuaca ekstrem.
  2. Norwegia: Norwegia adalah salah satu negara yang telah berhasil mengelola sumber daya alamnya, termasuk sektor energi, dengan memperhitungkan faktor cuaca. Negara ini telah mengembangkan industri energi terbarukan seperti hidroelektrik dan energi angin, yang tidak hanya berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi nasional tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru dan meningkatkan akses energi bagi masyarakat secara inklusif.

Negara-negara yang Belum Berhasil:

  1. Madagaskar: Madagaskar adalah salah satu negara yang menghadapi tantangan besar dalam mengelola faktor cuaca untuk pertumbuhan ekonomi inklusif. Kekeringan, banjir, dan siklon sering kali mengganggu sektor pertanian, yang merupakan tulang punggung ekonomi negara ini. Namun, kurangnya infrastruktur yang tahan cuaca dan kurangnya investasi dalam adaptasi perubahan iklim membuat masyarakat Madagaskar terus menderita dampak ekonomi yang serius akibat cuaca ekstrem.
  2. Nigeria: Nigeria adalah contoh negara di mana faktor cuaca belum sepenuhnya diintegrasikan ke dalam kebijakan pertumbuhan ekonomi inklusif. Meskipun memiliki sumber daya alam yang melimpah, negara ini sering mengalami tantangan seperti banjir, kekeringan, dan musim panas yang panas berlebihan. Kurangnya infrastruktur yang tahan bencana dan kurangnya kebijakan adaptasi iklim yang efektif mengakibatkan ketimpangan ekonomi yang tinggi dan kesulitan bagi masyarakat untuk mengatasi dampak negatif dari cuaca ekstrem.

Melalui pengalaman negara-negara yang sudah berhasil dan yang masih menghadapi tantangan, kita dapat belajar pentingnya integrasi faktor cuaca dalam perencanaan ekonomi dan pembangunan, serta perlunya kebijakan yang proaktif untuk meningkatkan ketahanan ekonomi masyarakat terhadap ancaman cuaca ekstrem.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Nature Selengkapnya
Lihat Nature Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun