Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Entrepreneur Pilihan

Economic Citizenship a ka Economic Nationality

8 Februari 2024   12:27 Diperbarui: 8 Februari 2024   12:30 47
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Entrepreneur. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Jcomp

Kewarganegaraan ekonomi merujuk pada hak, tanggung jawab, dan keistimewaan yang dimiliki individu dalam konteks ekonomi suatu negara. Ini mencakup aspek-aspek seperti hak untuk bekerja, berinvestasi, memiliki properti, dan berpartisipasi dalam kegiatan ekonomi lainnya. Kewarganegaraan ekonomi juga mencakup kontribusi individu terhadap kemakmuran ekonomi dan sosial masyarakat, serta tanggung jawab untuk mematuhi aturan dan peraturan yang berkaitan dengan aktivitas ekonomi.

Bentuk atau Jenis-jenis Kewarganegaraan Ekonomi beserta Contohnya:

1. Hak untuk Bekerja:

  • Definisi: Hak individu untuk mencari pekerjaan dan terlibat dalam kegiatan ekonomi yang menghasilkan pendapatan.
  • Contoh: Seorang warga negara memiliki hak untuk mencari pekerjaan di berbagai sektor ekonomi, seperti industri, layanan, atau sektor publik.

2. Hak untuk Berwirausaha:

  • Definisi: Hak individu untuk mendirikan dan menjalankan bisnis atau usaha sendiri.
  • Contoh: Seorang warga negara membuka usaha kecil di komunitasnya, seperti toko kelontong atau katering, untuk menciptakan lapangan kerja dan memenuhi kebutuhan lokal.

3. Hak untuk Berinvestasi:

  • Definisi: Hak individu untuk mengalokasikan dana mereka dalam instrumen investasi, seperti saham, obligasi, atau properti, dengan tujuan memperoleh keuntungan.
  • Contoh: Seorang warga negara menginvestasikan sebagian dari tabungan mereka dalam portofolio saham untuk meraih keuntungan jangka panjang.

4. Hak untuk Pemilikan Properti:

  • Definisi: Hak individu untuk memiliki, menguasai, dan menggunakan properti secara sah.
  • Contoh: Seorang warga negara membeli rumah sebagai investasi atau tempat tinggal, memberikan hak penuh atas properti tersebut sesuai dengan hukum yang berlaku.

5. Tanggung Jawab dalam Pajak dan Kontribusi Ekonomi:

  • Definisi: Tanggung jawab individu untuk membayar pajak, mengikuti regulasi ekonomi, dan berkontribusi pada pembangunan ekonomi negara.
  • Contoh: Seorang warga negara memenuhi kewajiban pajak mereka dengan membayar pajak pendapatan, pajak properti, dan pajak konsumsi sesuai dengan hukum yang berlaku.

6. Partisipasi dalam Pembangunan Ekonomi dan Sosial:

  • Definisi: Kontribusi individu dalam pembangunan ekonomi dan sosial masyarakat melalui partisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi, inisiatif kewirausahaan, atau pengembangan infrastruktur.
  • Contoh: Seorang warga negara terlibat dalam kegiatan sukarela untuk membangun infrastruktur komunitas, seperti memperbaiki jalan atau membangun fasilitas umum.

Pemahaman akan berbagai bentuk kewarganegaraan ekonomi dan bagaimana setiap individu dapat memanfaatkannya secara optimal penting untuk memastikan pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan dalam masyarakat.

Di dalam jalinan yang kompleks dalam masyarakat modern, konsep kewarganegaraan melampaui batas politik untuk merangkul berbagai dimensi kehidupan manusia, termasuk partisipasi ekonomi. Kewarganegaraan ekonomi, sebuah konsep yang semakin dikenal belakangan ini, berkaitan dengan hak, tanggung jawab, dan keistimewaan yang dimiliki individu dalam ranah ekonomi suatu negara. Ini merupakan aspek fundamental dari kewarganegaraan, yang terkait dengan dimensi politik, sosial, dan budaya untuk membentuk identitas suatu bangsa.

Pada intinya, kewarganegaraan ekonomi mengusung prinsip inklusivitas, memperjuangkan akses yang sama terhadap peluang ekonomi bagi semua anggota masyarakat. Hal ini mengakui bahwa partisipasi ekonomi bukanlah sekadar hak istimewa, melainkan hak fundamental yang penting untuk pemberdayaan individu dan kemakmuran kolektif. Pada hakikatnya, hal ini bertujuan untuk menghapuskan hambatan yang menghalangi mobilitas sosial-ekonomi dan memperpanjang disparitas, menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pertumbuhan ekonomi yang adil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Entrepreneur Selengkapnya
Lihat Entrepreneur Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun