Mohon tunggu...
Syaiful Anwar
Syaiful Anwar Mohon Tunggu... Dosen - FEB Universitas Andalas Kampus Payakumbuh

Dosen FEB, Peneliti, Penulis, Senang belajar https://bio.link/institutquran

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Pekerjaan yang "Selamat" dari Gempuran AI

5 Februari 2024   21:39 Diperbarui: 5 Februari 2024   21:42 54
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Worklife. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Perkembangan teknologi, robot, dan kecerdasan buatan (AI) telah mempengaruhi berbagai sektor pekerjaan, menggantikan beberapa pekerjaan rutin dan repetitif. Beberapa pekerjaan yang terotomatisasi melibatkan tugas-tugas yang dapat diulang dan diukur dengan jelas, seperti pengolahan data, pekerjaan pabrik, dan beberapa tugas administratif.

Namun ada beberapa pekerjaan yang "selamat" dari gempuran teknologi, robot dan Ai, diantaranya;

  • Seni kreatif melibatkan banyak aspek manusiawi yang sulit digantikan oleh robot, teknologi, atau AI. Beberapa pekerjaan dalam bidang seni kreatif yang cenderung tetap menjadi domain manusia meliputi:

Seniman Visual: Kemampuan untuk menciptakan ekspresi artistik, menginterpretasikan dunia, dan mengekspresikan emosi melalui seni visual merupakan aspek yang sulit ditiru oleh teknologi.

Penulis dan Penyair: Proses kreatif menulis, merangkai kata-kata, dan menciptakan narasi dengan gaya unik manusia cenderung sulit digantikan oleh AI, terutama dalam menghasilkan karya yang sarat emosi dan kreativitas.

Penyanyi dan Musisi: Kemampuan untuk mengekspresikan diri melalui suara, alat musik, dan keterlibatan emosional dalam performa adalah aspek-aspek yang membedakan musisi manusia dari teknologi.

Desainer Mode: Menciptakan desain yang unik, memahami tren, dan menyesuaikan dengan perubahan budaya memerlukan kepekaan manusiawi yang sulit ditiru oleh robot.

Pematung: Kreativitas dalam menciptakan bentuk tiga dimensi dan ekspresi artistik melalui bahan-bahan fisik adalah keahlian yang tetap menjadi ciri khas seniman manusia.

Pekerjaan-pekerjaan ini melibatkan elemen kreativitas, interpretasi emosi, dan kemampuan beradaptasi terhadap perubahan yang sulit dicapai sepenuhnya oleh teknologi saat ini.

  • Pekerjaan dalam bidang terapi psikologis melibatkan interaksi manusia yang kompleks, empati, dan pemahaman mendalam terhadap kondisi mental dan emosional seseorang. Beberapa aspek dari pekerjaan ini sulit digantikan oleh robot, teknologi, atau AI, termasuk:
  • Empati dan Pemahaman Emosional: Kemampuan seorang terapis untuk membaca dan merespons emosi klien dengan empati dan kepekaan terhadap nuansa non-verbal adalah keterampilan manusiawi yang sulit ditiru oleh teknologi.
  • Hubungan Terapeutik: Membangun hubungan yang kokoh dan dipercayai dengan klien merupakan inti dari terapi psikologis. Keterlibatan manusiawi dalam mendukung klien melalui perjalanan emosionalnya sulit digantikan sepenuhnya oleh teknologi.
  • Analisis Konteks dan Pengambilan Keputusan Kompleks: Terapis sering dihadapkan pada situasi yang unik dan kompleks yang memerlukan pemahaman mendalam tentang konteks kehidupan klien. Kemampuan untuk membuat keputusan yang berbasis pada pemahaman psikologis manusiawi sulit digantikan oleh teknologi.
  • Adaptasi Terhadap Kebutuhan Khusus Klien: Setiap individu memiliki kebutuhan yang berbeda. Terapis manusia dapat menyesuaikan pendekatan mereka berdasarkan kebutuhan dan preferensi klien, sesuatu yang sulit diwujudkan oleh teknologi.
  • Pendekatan Kreatif dalam Terapi: Kreativitas terapis dalam menciptakan metode dan pendekatan yang unik untuk membantu klien mengatasi masalah mereka adalah aspek yang sulit diotomatisasi.
  • Meskipun teknologi dapat membantu dalam pengumpulan data atau memberikan dukungan tambahan, hubungan manusia-ke-manusia dan keahlian manusiawi yang kompleks dalam bidang terapi psikologis tetap menjadi elemen yang tak tergantikan oleh mesin.
  •  Pekerjaan dalam bidang layanan sosial seringkali melibatkan interaksi manusia yang penuh empati, pemahaman, dan dukungan. Beberapa aspek dari pekerjaan ini sulit digantikan oleh robot, teknologi, atau AI, termasuk:
  • Hubungan Manusia-ke-Manusia: Layanan sosial seringkali melibatkan membangun hubungan yang kuat dengan individu atau kelompok yang membutuhkan bantuan. Kemampuan untuk membentuk ikatan emosional dan memahami secara mendalam kebutuhan klien sulit digantikan oleh teknologi.
  • Empati dan Pemahaman Konteks Kehidupan: Pekerjaan di bidang layanan sosial memerlukan empati yang tinggi dan pemahaman mendalam terhadap konteks kehidupan klien. Kepekaan terhadap masalah sosial dan ekonomi yang kompleks memerlukan keahlian manusiawi.
  • Pengambilan Keputusan Berbasis Etika: Layanan sosial sering melibatkan situasi yang memerlukan keputusan etis dan moral. Kemampuan untuk membuat keputusan yang mempertimbangkan kesejahteraan individu dan masyarakat sulit digantikan sepenuhnya oleh teknologi.
  • Koordinasi dan Kolaborasi dengan Pihak Eksternal: Pekerjaan di bidang layanan sosial sering melibatkan kolaborasi dengan organisasi lain, lembaga pemerintah, atau penyedia layanan kesehatan. Kemampuan untuk berkomunikasi dan berkoordinasi dengan manusia dari berbagai latar belakang adalah keterampilan yang sulit diotomatisasi.
  • Pemahaman Budaya dan Keanekaragaman: Layanan sosial sering melayani masyarakat yang beragam secara budaya. Kemampuan untuk memahami dan menghormati perbedaan budaya serta memberikan layanan yang sesuai dengan kebutuhan khusus kelompok tertentu adalah aspek yang sulit digantikan oleh teknologi.
  • Sementara teknologi dapat membantu dalam administrasi dan manajemen data, aspek-aspek ini menunjukkan bahwa kehadiran manusia dengan keahlian manusiawi tetap penting dalam layanan sosial.

Meski begitu, perlu diingat bahwa teknologi juga menciptakan pekerjaan baru dan mengubah lanskap pekerjaan. Sementara beberapa pekerjaan dapat tergantikan oleh teknologi, banyak pekerjaan baru yang muncul dalam pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan teknologi tersebut.

Manusia perlu terus mengembangkan keterampilan yang tidak mudah digantikan oleh teknologi, seperti kreativitas, kemampuan analitis tingkat tinggi, dan interaksi sosial yang kompleks. Selain itu, pekerjaan yang melibatkan empati, kebijaksanaan, dan keahlian manusiawi khususnya sulit digantikan oleh mesin.

Selanjutnya juga perlu beradaptasi dengan perubahan dan terus mengembangkan keterampilan yang relevan dalam menghadapi perkembangan teknologi agar dapat bersaing dalam pasar kerja yang terus berkembang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun