Mohon tunggu...
Syaiful Amran
Syaiful Amran Mohon Tunggu... Freelancer - Iman, Ilmu, Amal

Kejahatan muncul karena diamnya orang-orang baik

Selanjutnya

Tutup

Sosok

Mengapa Jokowi Gusar dengan Duet Prabowo-AHY?

9 Juli 2018   15:13 Diperbarui: 9 Juli 2018   15:32 1464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prabowo Subianto-Agus Harimurti Yudhoyono (www.tubasmedia.com)

Kubu Jokowi kini mati-matian berupaya menggagalkan rencana berpasangannya Prabowo dan AHY.

Upaya yang disiapkannya adalah dengan membuat Head to Head dengan Prabowo yang dibuat terpaksa berpasangan dengan kader PKS atau PAN tidak semulus yang direncanakan.

Upaya menaklukkan SBY dan Partai Demokrat agar ikut dalam barisan koalisinya semakin digencarkan apalagi setelah kekalahan Pilkada DKI, terlebih dari hasil exit poll SMRC di enam Provinsi Pilkada Jatim, Jabar, Jateng, Sumut, Kalbar dan Sulsel.

Memang Jokowi hanya kalah di Propinsi Jabar saja, namun kerisauan Jokowi karena 10 bulan menjelang Pilpres ini basis suara hasil pilpres bisa dikatakan di tiga Jawa sebagai lumbung suaranya serta di beberapa tempat lainnya yang menang besar sudah mulai terlihat ancamannya untuk tergerus.

Mengingat sampai hari ini Prabowo belum resmi mencalonkan diri, namun dukungan elektabilitas suaranya masih tinggi. Apalagi ditambah munculnya figur AHY yang di luar perkiraan memiliki elektabilitas sebagai capres dan wapres cukup signifikan untuk dihitung bisa menggerus suara Jokowi jika dipasangkan dengan Prabowo.

Situasi ini belum dihitung dengan faktor lain misalnya naiknya ketidaksukaan rakyat pada PDIP dimana rontoknya calon partai tersebut di propinsi dan kabupaten penting. Ditambah ketidakpastian ekonomi satu tahun ke depan. Belum ada bayangan ekonomi akan membaik, justru berbagai indikator ekonomi sangat mengkhawatirkan. Mari kita lihat 7 propinsi dimana 6 di anataranya lumbung suara Jokowii 2014 dibandingkan dengan situasi sekarang dan perubahan  yang  ada.

1. Jawa Barat

Prabowo-Hatta: 14.167.381 (59,78 persen)
Jokowi-JK: 9.530.315 (40,22 persen)
Total suara sah: 23.697.696

Hasil exit Poll SMRC Pilkada 2018 keadaan ini belum berubah, padahal setahun jelang Pilpres. Sementara hampir di semua lembaga survey menunjukkan Figur milineal di Jabar sudah mencapai 6 persen yang menghendaki AHY capres dan 20 persen  menghendaki AHY Cawapres. Jika AHY berpasangam dengan Prabowo potensi makin menggerus suara Jokowi cukup besar.

2.  Jawa Tengah

Prabowo-Hatta: 6.485.720 (33,35 persen)
Jokowi-JK: 12.959.540 (66,65 persen)
Total suara sah: 19.445.260

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosok Selengkapnya
Lihat Sosok Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun