Mohon tunggu...
Syaifuddin Sayuti
Syaifuddin Sayuti Mohon Tunggu... Dosen - blogger, Kelas Blogger, traveller, dosen.

email : udin.sayuti@gmail.com twitter : @syaifuddin1969 IG: @syaifuddin1969 dan @liburandihotel FB: https://www.facebook.com/?q=#/udinsayuti69 Personal blog : http://syaifuddin.com/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story

Jelajah Sangatta - Berau

13 Januari 2016   05:33 Diperbarui: 13 Januari 2016   07:21 45
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Riser Nanang Diyanto yang juga seorang perawat memberikan peragaan bagaimana mencuci tangan dengan benar yang kemudian dikuti oleh para siswa SD.  Selain memberikan penyuluhan, kami juga bernyanyi, main tebak-tebakan dan sharing mengenai cita-cita. Yang mengejutkan cita-cita anak di sini umumnya sederhana, ingin jadi tentara atau bidan. Hmm...

Acara kemudian ditutup dengan foto bersama di depan rumah adat Dayak Miau. Kegiatan CSR ini memang menjadi pembeda event Datsun Risers Expedition kali ini. Tidak hanya mengeksplor keindahan alam Kalimantan, Datsun juga ingin lebih dekat dengan masyarakat Kalimantan melalui kegiatan kecil ini.

Hutan Hujan Tropis Nan Menggoda

Kelar ber-CSR dengan warga Dayak Miau, perjalanan pun berlanjut menuju Berau. Jalur yang diambil adalah melalui hutan hujan tropis. Jalur ini cukup menantang untuk ditaklukkan. Bayangan bakal mendapati kawasan hutan yang sangat tradisional dengan jalanan yang terbuat dari tanah ternyata meleset.

Jalanan di dalam hutan semuanya dibeton sehingga cukup muda dilalui kendaraan berukuran besar seperti truk atau kendaraan niaga lainnya.

Pemandangan di dalam hutan lumayan keren. Pepohonan besar dengan daun-daun yang rimbun benar-benar memanjakan mata. Namun para riser tetap mengemudi dengan penuh kewaspadaan karena di sini tanjakan, turunan, kelokan tajam menyambut para riser.


Kondisi alam ini menjadi ujian tersendiri yang harus ditaklukkan para riser. Kerjasama antar para riser mutlak diperlukan agar perjalanan menjadi lancar. Riser terdepan harus selalu membuat report melalui alat komunikasi Rig sebagai panduan bagi riser yang berada di belakangnya. Cara ini cukup jitu, setidaknya bagi anggota rombongan di belakang bisa melakukan antisipasi seoptimal mungkin jika harus bersmpangan dengan kendaraan besar atau motor-motor yang melaju kencang.

Begitu pula saat jalanan rusak atau berlubang, informasi dari riser di posisi depan sangat berguna, sehingga kami dapat melakukan ancang-ancang atau menghindari jalanan rusak tersebut.

Rombongan sempat beristirahat sejenak di Kecamatan Kelay. Selepas Kelay, medan hutan yang kami lalui ternyata lebih ekstrem. Kendala seperti tanjakan yang lebih curam dan banyak, mau tak mau harus kami hadapi. Beberapa kendaraan sempat bermasalah saat harus melewati tanjakan tajam. Kemungkinan akibat minim mengambil ancang-ancang.

Setelah melalui perjuangan selama 3 jam, akhirnya kami tiba di kota Berau. Di sini kami menginap di hotel Cantika Swara. Hotelnya lumayan nyaman tapi sayangnya koneksi internetnya bermasalah, alhasil membuat sebagian besar riser Cuma bisa gigit jari, sebab sinyal telepon dari sejumlah operator pun sama parahnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun