Mohon tunggu...
SR W
SR W Mohon Tunggu... Freelancer - Manusia

Yow yow yow

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Kurban Milik Anak Langit

24 Agustus 2018   14:28 Diperbarui: 24 Agustus 2018   14:49 488
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber gambar : Flickr.com

Enam bulan terakhir Andi sangat bersemengat bekerja. Tidak ada hari libur, semua tanggal merah ia ubah menjadi jam lembur. untuk satu mimpi; membelikan seekor kambing untuk orang tuanya.

sejak kecil Andi dirawat di sebuah panti asuhan. Tsunami di Aceh 2004 silam, melenyapkan kedua orang tuanya. Andi kecil, yang saat itu berusia empat tahun, selamat, tersangkut pada salah satu bagian salib di sebuah gereja. Sehari tanpa makan dan minum. Menanti kejaiban datang menyelamatkan Andi yang kelaparan.

Singkat cerita, saat perahu karet yang membawa tiga orang tim SAR dan dua orang anggota dari komunitas sosial melewati sebuah gereja yang cukup besar, salah satu diantara mereka mendengar suara tangisan anak kecil yang berasal dari dalam gereja.

"periksa ke dalam gereja." tanpa pikir panjang, dua orang yang berada di atas perahu karet itu langsung lompat kedalam air. pada hari kedua, aliran air di daerah tersebut tidak cukup deras. aman bagi tim penyelamat berenang diantara puing-puing yang terseret ombak laut yang ganas itu. proses evakuasi Andi berlangsung singkat. dalam waktu tiga puluh menit ia sudah berada di atas perahu bersama tim penyelamat lain.

nahas, nasib baik tidak berpihak pada kedua orang tuanya. Andi dirawat di sebuah panti asuhan yang jauh dari tanah kelahirannya. ia di bawa ke tanah jawa. sebuah panti asuhan di Solo.

tahun ini andi genap berumur sebelas tahun, bertepatan dengan hari raya idul adha tahun 2010 masehi. berkat asuhan dan didikan yang diberikan oleh panti asuhan, pola pikir andi jauh lebih dewasa daripada umurnya. sudah hampir setahun ia ikut bekerja di sebuah konveksi rumahan milik salah seorang ustadz dari pondok pesantren, tempat Andi menuntut ilmu. 

meski sempat mendapat larangan dari sang ustadz, namun itu tidak menggoyahkan niatnya. hampir keseluruhan uang dari hasil andi bekerja, ia berikan pada panti asuhan itu. sisanya ia tabung, untuk persiapan jika ada keperluan sekolahnya. 

"Tahun ini kamu naik kelas enam," kata ustadz malik, pemilik usaha tempat andi bekerja. "baiknya kamu fokus belajar aja, ndi." tuturnya. setelah melaksanakan makan siang ba'da sholat dzuhur.

"iya pak," jawab andi. "nanti abis lebaran haji Andi janji bakal rajin belajar." 

"loh kenapa nunggu lebaran haji?" tanya ustadz malik heran.

"Andi mau nabung, buat beli kambing." jawab andi dengan polosnya. "kata ustadz kan, Qurban kita itu bisa jadi kendaraan kita di surga kelak." lanjutnya "andi mau membelikan satu, buat almarhum ibu. perhitungan andi, uang tabungan andi di tambah gaji bulan ini cukup buat beli satu ekor kambing. yang ukurannya tidak begitu besar." lanjut andi, sambil tersenyum menatap mata ustadz malik.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun