Mungkin anda pernah mendengar sebuah syair kuno.
 "Selat Bali Selat Berani, Beribu Kapal Pulang Kembali"Â
"Berusah-susah dahulu, bersenang-senang kemudian"
Mungkin syair ini tak seindah buku harianmu, tak semenawan senyum manja kekasihmu, namun soal makna jangan kau tanyakan lagi kepadaku.Â
Bukankah anda sudah merasa senang setahun yang lalu? Coba anda membuka lagi buku catatan harianmu, setahun yang lalau jadi apakah kamu?Â
Bukankah setiap periode waktu, keinginan terbesar diri kita sendiri adalah perubahan menjadi lebih baik dari masa lalu?Â
Sobat....
Pikiran kita dulu cukup seirama... Hal munafik selalu prioritas utama kita. Tapi periode waktu ditahun ini dan selanjutnya akan lebih sulit.Â
Apakah kita akan tetap sama dengan tahun yang dulu penuh bercanda gurau dan kemunafikan itu, dimana kita menghiyanati diri kita sendiri hanya mungkin karena pacar kita, sahabat, dan orang terdekat kita, agar mereka memandang kita adalah orang yang terbaik dalam hidup mereka.
Sobaat....
Harus kita sadari, akan ada hal yang lebih sulit dan mungkin terkadang menarik. Sekarang, tahun ini dan selanjutnya, kita akan hidup dengan keadaan yang mengecewakan tapi kita dipaksakan harus tegar. Kita akan hidup dengan udara yang baru, suasana yang berbeda, rasa, ras, budaya, agama hingga posisi kaya dan miskin akan dibanding-bandingkan. Pertemanan bukan lagi dilihat dari seumuran, tetapi penamipilan dan kemapaman di nomor satukan walaupun kita dan mereka tak semuruan.