Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Guru yang masih belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Vox Pop Pilihan

Sejarah Kongres Guru 1945 dan Peran Besar PGRI dalam Transformasi Pendidikan

24 November 2023   00:01 Diperbarui: 24 November 2023   00:33 350
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dokumen news.detik.com

"Kesejahteraan guru adalah investasi dalam pembangunan bangsa. PGRI mengajarkan kita arti penting bekerja bersama menuju kemajuan."

Kongres Guru Indonesia yang berlangsung di Surakarta pada tanggal 23-25 November 1945 menciptakan tonggak sejarah yang mendalam bagi dunia pendidikan di Indonesia. Dalam kongres ini, ribuan guru dari berbagai organisasi dan kelompok bersatu untuk membentuk entitas baru yang menjadi pilar pendidikan tanah air: Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI).

Kongres dimulai dengan penyelenggaraan Kongres Guru Persatuan Pegawai Pendidikan Republik Indonesia (PPPRI) pada tanggal 23 November 1945. Sebanyak 500 guru dari seluruh pelosok Indonesia hadir dalam kongres ini, yang kemudian mengubah nama PPPRI menjadi PGRI.

Tanggal 24 November 1945 menjadi saksi perhelatan Kongres Guru Besar Republik Indonesia. Sebanyak 35 guru besar dari berbagai perguruan tinggi di Indonesia menghadiri kongres ini dan dengan tegas menyatakan dukungan mereka terhadap PGRI.

Puncak acara terjadi pada tanggal 25 November 1945, saat digelar Kongres Guru Republik Indonesia. Lebih dari 2.000 guru dari berbagai daerah berkumpul untuk menciptakan landasan kokoh bagi berdirinya PGRI sebagai organisasi yang diakui secara resmi.

PGRI merupakan organisasi profesi guru yang terbesar di Indonesia. PGRI memiliki karakteristik yang unitaristik, independen, dan non-partisan.
Unitaristik berarti PGRI tidak membedakan anggotanya berdasarkan ijazah, status, tempat bekerja, jenis kelamin, agama, atau faktor diskriminatif lainnya. Independen berarti PGRI tidak berafiliasi dengan partai politik atau organisasi non-pemerintah manapun. Non-partisan berarti PGRI tidak ikut serta dalam kegiatan politik praktis.

PGRI, sebagai organisasi profesi guru terbesar di Indonesia, memiliki peran penting dalam meningkatkan mutu pendidikan. Peran ini melibatkan beberapa aspek kunci, di antaranya:

Pertama, PGRI berkomitmen untuk meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran. PGRI menyadari bahwa guru merupakan faktor penentu keberhasilan pendidikan. Oleh karena itu, PGRI berupaya untuk meningkatkan kompetensi guru melalui berbagai program, seperti pelatihan, seminar, dan workshop. PGRI juga mendorong guru untuk terus belajar dan mengembangkan diri agar mampu memberikan pembelajaran yang berkualitas.

Kedua, PGRI berupaya untuk menciptakan lingkungan pembelajaran yang berkualitas. PGRI menyadari bahwa lingkungan pembelajaran yang baik dapat mendukung proses belajar mengajar yang efektif. Oleh karena itu, PGRI mendorong pemerintah untuk menyediakan sarana dan prasarana pendidikan yang memadai, seperti ruang kelas yang nyaman, perpustakaan yang lengkap, dan laboratorium yang modern. PGRI juga berupaya untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam pendidikan, baik dalam bentuk dukungan moril maupun materil.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Vox Pop Selengkapnya
Lihat Vox Pop Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun