Mohon tunggu...
Syahrial
Syahrial Mohon Tunggu... Guru - Guru Madya

Belajar dari menulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Kerja Bakti: 'Beban' Menyenangkan di Sekolah

12 Maret 2023   04:29 Diperbarui: 12 Maret 2023   06:07 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Kerja bakti di sekolah. Sumber foto : dokumen pribadi

"Pendidikan karakter tidak terjadi secara kebetulan. Ini harus diajarkan secara eksplisit dan dilakukan secara konsisten"

Sore itu sebelum bel pulang dibunyikan, ada pengumuman dari guru pembina 7K lewat pengeras suara sekolah. "Diharapkan seluruh siswa besok pagi membawa peralatan kerja bakti, karena kita akan membersihkan sekolah". Demikian kurang lebih isi pengumuman itu. Mendengar pengumuman tersebut, berbagai macam reaksi siswa menanggapinya, namun sebagian besar mereka kurang senang atau keberatan karena mereka mungkin tidak menyukai atau merasa terbebani dengan kegiatan kerja bakti tersebut.

Siswa tidak banyak yang menyadari bahwa kerja bakti adalah salah satu bentuk pendidikan karakter. Melalui kerja bakti, siswa dapat belajar nilai-nilai seperti kerjasama, kepedulian, tanggung jawab, dan rasa memiliki terhadap lingkungan sekolah. Pendidikan karakter merupakan aspek penting dalam pembentukan siswa yang berintegritas, bertanggung jawab, dan berkomitmen pada nilai-nilai moral dan sosial. 

Dalam artikel ini, kami akan membahas mengapa kerja bakti perlu diajarkan kepada siswa, terutama generasi Z, dan bagaimana kerja bakti dapat membantu mengembangkan karakter siswa dan meningkatkan kualitas lingkungan sekolah. 

Generasi Z dan Tantangan dalam Membentuk Karakter 

Generasi Z, atau yang juga dikenal sebagai generasi milenial kedua, lahir pada tahun 1995-2012. Mereka tumbuh dalam era teknologi yang serba canggih, di mana akses informasi dan teknologi semakin mudah dan terjangkau. Mereka juga tumbuh dalam era sosial media, di mana interaksi sosial semakin sering dilakukan melalui platform online. Namun, di sisi lain, generasi Z juga dihadapkan pada berbagai tantangan dalam membentuk karakter yang baik. 

Salah satu tantangan utama yang dihadapi oleh generasi Z adalah kurangnya interaksi sosial langsung. Dalam beberapa kasus, hal ini dapat menyebabkan mereka kurang terbiasa dengan situasi sosial yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari, termasuk di lingkungan sekolah. Selain itu, generasi Z juga sering dianggap kurang memiliki rasa tanggung jawab dan keterampilan mandiri dalam menyelesaikan masalah. Mereka juga dianggap kurang memperhatikan nilai-nilai moral dan sosial dalam kehidupan mereka. 

Oleh karena itu, perlu ada upaya yang lebih besar dalam membantu generasi Z mengembangkan karakter yang kuat dan positif. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah melalui kerja bakti di sekolah. 

Mengapa Kerja Bakti Perlu Diajarkan kepada Siswa 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun