Mohon tunggu...
Syahrani
Syahrani Mohon Tunggu... Wiraswasta - Baiknya segera memulai. Berhenti berandai-andai.

Kelahiran Banjarmasin, penyuka traveling, nonton dan aktif menulis di media sosial dengan tema pengembangan diri.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Bahaya. Ini Lebih Parah dari Flexing!

28 Juli 2022   06:20 Diperbarui: 28 Juli 2022   09:36 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Jepret..jepret...bergaya di depan mobil baru di Jalan Sudirman terus dikasih caption, "Hasil kerja keras, kalian juga bisa guys." Unduh ke medsos, followernya ribuan. 

Selang beberapa hari kemudian, ibunya bilang disebuah media. "Mobil mewah itu bukan punya anak Saya. Aslinya Ia cuma beli motor matic."  

Oalaaah.......Setelah di usut, ternyata cuma buat konten.

Merujuk dari istilahnya, flexing adalah mempertontonkan gaya hidup mewah ke orang lain, sehingga terkesan ia mampu, padahal untuk bayar cicilan saja, kadang ngutang kanan kiri. Buat jajan saja, masih minta sama orang tua.

Nah kalau ini, lebih parah dari flexing. Dia telah 'menipu' banyak orang dengan mengatakan bahwa itu adalah hasil kerja kerasnya, padahal bukan.

Usianya masih belasan, kesehariannya cuma nongki, kerjaannya ga jelas, baru beberapa minggu ini dikenal masyarakat karena sempat viral.

Terkhusus buat anak muda, berjuanglah dengan sebenar-benarnya. Apa yang kita lihat saat ini, belum tentu itu faktanya.

Berproses itu capek!

Siap berproses artinya harus siap capek. Butuh tenaga ekstra, butuh biaya ekstra, butuh fikiran ekstra dan tentunya butuh waktu ekstra.

Kalau berprosesnya hitungan bulan, bisa beli motor secara tunai itu sudah keren. Tapi kalau mau punya mobil, berprosesnya bertahun-tahun.  Itupun cuma beli seken. 

Buat pemula, sering Saya tekankan agar harus punya tekad yang kuat terlebih dahulu. Inilah pondasi agar tidak gampang menyerah, terlebih ketika melihat orang lain yang seumuran dengan dia, tapi lebih sukses.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun