Mohon tunggu...
syahira nur budiawan
syahira nur budiawan Mohon Tunggu... mahasiswa universitas siliwangi pendidikan sejarah

Halo! Saya mahasiswa Sejarah di Universitas Siliwangi (Unsil) yang tertarik menyusuri jejak masa lalu sekaligus menikmati cerita cerita baru lewat perjalanan dan kuliner. Sebagai pribadi yang bisa jadi introvert saat butuh ruang sendiri dan ekstrovert saat bertemu energi yang pas, saya percaya hidup perlu dinikmati dari berbagai sisi dari yang tenang hingga yang penuh petualangan. Menulis di Kompasiana jadi cara saya menuangkan sudut pandang, pengalaman, dan refleksi dari perjalanan hidup, baik yang saya tempuh secara fisik maupun emosional. Karena setiap tempat dan rasa selalu punya cerita, dan saya percaya cerita itu layak dibagikan. Di sini, saya ingin berbagi pandangan dari sudut mata seorang mahasiswa sejarah yang kadang diam mengamati, kadang lantang menyuarakan.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

mengapa pendidikan multikultural penting di negara yang beragam seperti di indonesia?

13 Oktober 2025   06:15 Diperbarui: 13 Oktober 2025   06:09 11
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth


Indonesia merupakan negara yang memiliki tingkat keberagaman yang sangat tinggi. Sebagai negara kepulauan, Indonesia terdiri dari ribuan pulau, dihuni oleh ratusan suku bangsa, dan memiliki ratusan bahasa daerah yang digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, masyarakat Indonesia juga menganut berbagai agama, yaitu Islam, Hindu, Buddha, Kristen, Katolik, dan Konghucu, yang semuanya diakui secara resmi oleh negara. Keberagaman ini merupakan kekayaan budaya yang luar biasa, namun di sisi lain juga berpotensi menimbulkan konflik apabila tidak dijaga dengan baik. Oleh karena itu, penting bagi seluruh masyarakat untuk terus menjaga dan merawat keberagaman tersebut sebagai bentuk upaya menjaga persatuan dan kesatuan bangsa. Rasa bangga terhadap perbedaan yang dimiliki bangsa ini harus ditanamkan sejak usia dini agar menjadi bagian dari karakter dan identitas nasional.
Pendidikan multicultural bukan hanya sekedar mengenalkan berbagai budaya, tetapi juga merupakan suatu pendekatan dalam dunia pendidikan yang berfokus pada pembentukan sikap saling menghargai, bersikap adil, dan menjunjung tinggi toleransi. Dalam konteks Indonesia yang sangat beragam, pendidikan multikultural menjadi hal yang sangat penting dan mendesak untuk diterapkan guna menjaga keutuhan dan persatuan bangsa.
Keberagaman yang dimiliki oleh bangsa Indonesia merupakan kenyataan sosial yang tidak bisa dielakkan. Namun, keberagaman tersebut belum sepenuhnya diiringi dengan sikap saling menghormati antarindividu. Masih sering kita temui konflik di masyarakat yang disebabkan oleh perbedaan suku, agama, serta adanya tindakan perundungan terhadap siswa dari kelompok minoritas. Bahkan, penyebaran ujaran kebencian di media sosial pun menjadi hal yang cukup mengkhawatirkan.
Masalah-masalah seperti ini umumnya muncul karena kurangnya pemahaman dan penanaman nilai-nilai toleransi dalam kehidupan sehari-hari. Generasi muda belum banyak mendapatkan pembelajaran yang mengajarkan cara hidup berdampingan dengan perbedaan. Oleh karena itu, pendidikan multikultural menjadi sangat penting bukan hanya sebagai sarana untuk mengenalkan budaya lain, tetapi juga untuk membentuk kepribadian siswa agar memiliki empati dan mampu bersikap inklusif terhadap orang lain.
Istilah pendidikan multikultural terdiri dari dua kata, yaitu pendidikan dan multikultural. Secara umum, pendidikan dapat dipahami sebagai proses untuk membentuk pribadi seseorang menjadi lebih matang dan bertanggung jawab melalui berbagai bentuk pembelajaran, seperti pengajaran, pelatihan, dan proses mendidik lainnya. Sementara itu, multikultural merujuk pada pendekatan pembelajaran yang berlandaskan nilai-nilai budaya, yang bertujuan menciptakan kesetaraan dalam pendidikan dan menghapus segala bentuk diskriminasi.
Dengan demikian, pendidikan multikultural adalah proses pendidikan yang tidak hanya membentuk karakter individu menjadi lebih dewasa, tetapi juga mendorong terciptanya lingkungan yang
menghargai keberagaman budaya tanpa adanya tindakan penindasan atau ketidakadilan. Pendidikan ini mengajarkan cara berpikir yang lebih terbuka terhadap realitas masyarakat yang beragam, serta memperluas wawasan tentang pentingnya hidup dalam harmoni meskipun berbeda latar belakang. Menurut Munadlir (2016), pendidikan multikultural mengajarkan bahwa semua manusia memiliki kedudukan yang setara, tanpa memandang perbedaan ras, etnis, budaya, agama, atau pandangan hidup.
Pendidikan multikultural sangat penting untuk dijadikan prioritas di Indonesia karena masyarakat kita hidup dalam lingkungan yang penuh keberagaman. Dalam negara yang terdiri dari berbagai suku, budaya, agama, dan bahasa seperti Indonesia, sistem pendidikan seharusnya mampu mencerminkan realitas sosial tersebut. Sekolah tidak hanya menjadi tempat untuk belajar pengetahuan umum, tetapi juga harus menjadi ruang belajar untuk memahami dan menghargai perbedaan. Sayangnya, masih banyak terjadi gesekan antarindividu atau kelompok yang disebabkan oleh prasangka sejak kecil. Pendidikan multikultural berperan penting dalam mencegah hal ini dengan menanamkan sikap saling menghormati dan toleransi antar sesama (Munadlir, 2016).
Lebih dari itu, pendidikan multikultural juga berfungsi dalam membentuk karakter anak bangsa. Nilai nilai seperti keadilan, sikap terbuka, kesetaraan, dan saling menghargai merupakan pondasi penting bagi generasi muda agar dapat hidup damai di tengah perbedaan. Pendidikan juga sangat berperan dalam memperkuat semangat Bhineka Tunggal Ika. Semboyan tersebut tidak hanya harus dikenal, tetapi juga dipahami dan dijalankan dalam kehidupan sehari-hari. Dengan mengenalkan semangat persatuan di tengah perbedaan sejak dini, diharapkan masyarakat Indonesia tumbuh menjadi pribadi yang inklusif, toleran, dan saling mendukung dalam keberagaman (Banks, 2004; Tilaar, 2004).
Beberapa sekolah di Indonesia sudah mulai menerapkan pendidikan multikultural dalam proses belajar mengajar. Contohnya, penggunaan buku pelajaran yang memuat budaya dari berbagai daerah di Indonesia sehingga siswa dapat mengenal keberagaman budaya bangsa. Selain itu, kegiatan lintas budaya seperti pameran makanan tradisional dan cerita rakyat juga sering dilakukan di kelas untuk menumbuhkan rasa saling menghargai. Diskusi tentang toleransi dan keberagaman juga mulai dimasukkan dalam mata pelajaran seperti Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) serta Bahasa Indonesia.
Namun, penerapan pendidikan multikultural ini masih menghadapi beberapa kendala. Kurikulum yang ada belum sepenuhnya terintegrasi dengan nilai-nilai multikultural secara menyeluruh. Selain itu, tidak semua guru memahami dengan baik bagaimana cara mengajarkan pendidikan multikultural. Hal ini menyebabkan masih adanya bias dan stereotip di lingkungan sekolah, padahal sekolah seharusnya menjadi tempat yang mendukung sikap saling menghargai perbedaan (Munadlir, 2016; Banks, 2004). Oleh karena itu, diperlukan upaya lebih lanjut, seperti pelatihan guru dan penyempurnaan kurikulum agar pendidikan multikultural bisa berjalan dengan efektif dan memberikan dampak positif bagi siswa.
Pendidikan multikultural sangat penting untuk membentuk masyarakat Indonesia yang hidup rukun dan saling menghargai meskipun berbeda-beda. Dengan mengajarkan nilai toleransi, keadilan, dan saling menghormati sejak dini, generasi muda akan siap hidup berdampingan dalam keberagaman. Walaupun masih ada tantangan, seperti kurikulum yang belum lengkap dan kurangnya pemahaman guru, pendidikan ini harus terus diperbaiki dan dikembangkan. Sebagai negara yang mengusung semangat Bhineka Tunggal Ika, Indonesia membutuhkan pendidikan yang tidak hanya mengajarkan ilmu, tapi juga membentuk karakter yang menghargai perbedaan. Dengan begitu, keberagaman akan menjadi kekuatan yang mempererat persatuan bangsa, bukan justru memecah belah.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun