Swiss dengan ZuriCityGPT menunjukkan alternatif: AI bisa dibangun dengan OSS, dijalankan di server lokal, dan tetap kompetitif dengan versi komersial. Ini pelajaran penting untuk negara lain, termasuk Indonesia, yang sedang ramai membicarakan "kedaulatan digital".
Risiko dan Kompromi
Tentu saja ada risiko. Dengan OSS:
- Waktu respons bisa lebih lama (kadang 30 detik).
- Perlu tenaga ahli yang paham teknis.
- Tidak semua fitur sebaik layanan komersial.
Namun, keuntungan jangka panjang adalah kontrol penuh atas data. Negara atau perusahaan bisa memastikan informasi sensitif tidak keluar dari batas hukum nasional. Bayangkan kalau dokumen pengadilan, data siswa, atau strategi bisnis bocor hanya karena diproses di server asing---risikonya besar sekali.
Arah Masa Depan
Artikel tentang ZuriCityGPT juga menyentuh isu filosofis: definisi "open source" di era AI sering lebih longgar. Ada komponen yang benar-benar terbuka, ada pula yang "semi terbuka" tapi tetap tergantung infrastruktur komersial. Masa depan akan menentukan apakah OSS benar-benar bisa menjadi tandingan serius bagi pemain besar seperti OpenAI, Google, atau Anthropic.
Untuk masyarakat awam, yang perlu dipahami adalah:
- AI bukan hanya soal kecerdasan mesin, tapi juga soal siapa yang menguasai data.
- Kebijakan publik harus melindungi privasi, sekaligus mendorong kemandirian teknologi.
- Ada harga yang harus dibayar antara kenyamanan, keamanan, dan kebebasan digital.
Penutup
Kisah ZuriCityGPT OSS Version memberi gambaran bahwa membangun chatbot pintar tanpa bergantung pada perusahaan asing itu mungkin, meski lebih rumit. Bagi masyarakat umum, ini mengingatkan bahwa setiap kali kita menggunakan AI gratis atau berbayar, sebenarnya ada pertaruhan besar: data pribadi kita mungkin tersimpan di tempat yang tidak kita ketahui.
Maka, kebijakan AI tidak bisa hanya soal kecanggihan teknologi. Ia harus menyentuh hal-hal mendasar:
- Apakah data warga aman?
- Apakah negara mandiri atau tergantung pihak asing?
- Apakah semua orang punya akses adil terhadap teknologi?
Jika kita menjawab pertanyaan-pertanyaan itu dengan bijak, AI bukan hanya alat pintar, melainkan fondasi bagi masa depan digital yang lebih berdaulat.
Referensi
https://www.liip.ch/en/blog/zuricitygpt-oss-version-using-only-open-source-models
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI