Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Financial Pilihan

Family Office: Pilar Keuangan yang Masih Disalahpahami

14 Maret 2025   06:31 Diperbarui: 14 Maret 2025   06:31 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi family office. (Sumber: Freepik/pressfoto)

Istilah "family office" masih terdengar asing bagi sebagian besar masyarakat Indonesia. Banyak yang keliru mengartikan bahwa family office adalah kantor keluarga atau bahkan sebuah usaha berbasis rumahan. Padahal, family office merupakan lembaga pengelola kekayaan pribadi untuk keluarga ultra-kaya yang memiliki aset dalam jumlah besar. Di negara-negara maju seperti Swiss dan Singapura, family office sudah menjadi institusi mapan yang membantu keluarga konglomerat mengelola harta mereka secara efisien, strategis, dan lintas generasi. Lantas, mengapa konsep ini masih kurang dipahami di Indonesia, dan bagaimana urgensi pembentukannya dalam ekosistem ekonomi nasional?

Family Office: Apa dan Untuk Siapa?

Secara sederhana, family office adalah lembaga yang mengurus keuangan, investasi, perencanaan pajak, hingga perencanaan warisan untuk keluarga kaya. Tujuan utama dari family office adalah menjaga dan mengembangkan kekayaan lintas generasi tanpa tergerus oleh pengelolaan yang buruk, beban pajak berlebih, atau konflik internal dalam keluarga. Family office biasanya dikelola oleh tim profesional yang terdiri dari konsultan keuangan, pengacara, akuntan, dan manajer investasi yang bekerja khusus untuk satu keluarga.

Terdapat dua jenis utama family office:

  1. Single Family Office (SFO): Berfokus pada pengelolaan kekayaan satu keluarga tertentu, memastikan aset dan investasi mereka dikelola secara eksklusif dan strategis.
  2. Multi Family Office (MFO): Menyediakan layanan serupa untuk beberapa keluarga sekaligus, sering kali menawarkan skala ekonomi yang lebih efisien.

Family office bukan sekadar tentang melindungi aset, tetapi juga membangun strategi keberlanjutan finansial untuk generasi mendatang. Dalam praktiknya, family office juga berperan dalam filantropi, memastikan kekayaan yang dimiliki dapat memberikan dampak sosial yang lebih luas.

Mengapa Indonesia Membutuhkan Family Office?

Di Indonesia, konsep pengelolaan kekayaan keluarga masih banyak mengandalkan struktur tradisional seperti bisnis keluarga yang diwariskan turun-temurun. Sayangnya, sejarah membuktikan bahwa banyak bisnis keluarga gagal bertahan di tangan generasi kedua atau ketiga akibat manajemen yang tidak terstruktur dan konflik internal.

Keberadaan family office dapat menjadi solusi dalam beberapa aspek:

  1. Perlindungan Aset dan Investasi. Indonesia adalah negara dengan tingkat volatilitas ekonomi yang tinggi. Dengan pengelolaan profesional melalui family office, aset keluarga dapat dilindungi dari risiko eksternal, mulai dari inflasi, perubahan regulasi, hingga krisis ekonomi global.

  2. Perencanaan Pajak yang Efisien. Salah satu alasan utama keluarga kaya di negara maju mendirikan family office adalah untuk mengoptimalkan pajak mereka secara legal. Sistem perpajakan Indonesia yang kompleks sering kali menjadi tantangan bagi pelaku usaha besar. Family office dapat membantu memastikan bahwa kewajiban pajak dipenuhi dengan cara yang paling efisien.

  3. Keberlanjutan Bisnis Keluarg. Banyak bisnis keluarga di Indonesia berakhir dalam konflik saat transisi kepemimpinan terjadi. Family office menawarkan solusi dengan menciptakan struktur manajemen yang lebih profesional, sehingga bisnis tidak hanya bertahan, tetapi juga berkembang lebih jauh.

  4. Menarik Investasi Global. Pemerintah Indonesia telah mulai menggagas kebijakan untuk menarik family office global agar menempatkan dana mereka di Indonesia. Jika dilakukan dengan perencanaan yang matang, ini dapat menjadi salah satu strategi untuk meningkatkan arus investasi dan cadangan devisa negara.

Tantangan Implementasi di Indonesia

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Financial Selengkapnya
Lihat Financial Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun