Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Mengapa Aku Nggak Ikutan Kompetisi Ramadan Bercerita 2025?

6 Maret 2025   17:46 Diperbarui: 6 Maret 2025   17:46 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Tangkapan layar ikut kompetisi Ramadan Bercerita 2024. (Dokumen pribadi)

Aku melihat Kompasiana kembali mengadakan kompetisi Ramadan edisi 1446H. Aku sempat tergoda, ingatan tahun lalu masih segar banget. Bayangkan, 30 hari non-stop menulis opini sesuai topik redaksi. Hari pertama, sih, masih semangat. Hari kedua, makin semangat. Hari ketiga mulai curiga, kok topiknya makin lama makin ajaib?

Yang bikin absurd, tiba-tiba disuruh bikin video. Bayangkan, aku ini Kompasianer tua alias kaum "old" yang ngetiknya aja masih setengah mati, eh malah diminta bikin video! Aku mikir, gimana bikin bikin video itu? Akhirnya nekat bikin video itu, lihat di sini: Berburu Takjil.

Belum kelar heboh bikin video, tiba-tiba besoknya datang lagi topik yang nggak kalah ajaib: menulis resep. Waduh! Aku mikir lagi, sejak kapan aku jadi Chef Juna versi sepuh? Aku cuma bisa masak mi instan, itu pun sering kelembekan. Akhirnya, aku tulis resep: "Jus Kurma Cincau". Anehnya, banyak juga yang komentar bilang resepku "kreatif". Aduh, makin kacau dunia ini. Baca di sini: Jus Kurma.

Tahun ini aku putuskan istirahat aja. Alasan resminya, aku bilang topiknya terlalu energik, cocoknya buat anak-anak muda di bawah 50 yang masih banyak baterainya. Jujur aja, sih, sebenarnya aku agak trauma juga dengan kejadian tahun lalu yang hampir bikin aku berubah profesi jadi YouTuber kuliner amatiran.

Tapi lucunya, semangat Kompasianer yang lain tetap tinggi, loh! Aku heran, kok mereka nggak kapok, ya? Padahal tantangannya makin tahun makin absurd. Salut sekaligus bingung aku tuh sama energi mereka. Kalau aku dipaksa bikin video lagi tahun ini, mungkin aku cuma bakal bikin video tutorial "Cara duduk diam tanpa mikir selama 3 menit". Dijamin viral, kan?

Walaupun nggak ikutan lagi, aku tetap merasa acara ini bagus banget. Paling nggak, Ramadan jadi seru dengan kegiatan menantang seperti ini. Semoga aja tahun depan ada kategori khusus untuk Kompasianer senior: "Menulis sambil rebahan tanpa banyak bergerak". Kalau ada itu, pasti aku ikut lagi deh.

Ya sudah, segitu dulu curhatanku hari ini.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun