Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Analisis Artikel Utama

Peran Vital Oposisi sebagai Pengawal Demokrasi

29 Februari 2024   17:08 Diperbarui: 1 Maret 2024   08:33 130
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi oposisi sebagai penyeimbang kekuasaan dan pengawal demokrasi. (Kompas.id/Heryunanto)

Pendekatan Strategis dalam Memastikan Akuntabilitas Pemerintah

Dalam era politik modern, menjadi oposisi yang efektif dan berkualitas bukanlah tugas yang mudah. 

Oposisi yang berprinsip dan strategis memiliki peranan penting dalam memastikan akuntabilitas dan transparansi pemerintahan. 

Strategi oposisi yang baik melibatkan evaluasi yang selektif terhadap kebijakan pemerintah, menawarkan alternatif yang konstruktif, dan membangun reputasi yang kuat dalam mengkritik kebijakan secara adil dan akurat.

Pertama, pendekatan selektif dalam menentang kebijakan pemerintah adalah kunci. 

Oposisi harus menghindari penolakan yang tidak berdasar dan memfokuskan pada kritik yang substantif untuk mempertahankan kredibilitas. 

Menentang kebijakan tanpa dasar yang jelas hanya akan mengurangi kepercayaan publik terhadap oposisi. 

Sebaliknya, dengan berfokus pada penolakan yang beralasan, oposisi dapat menunjukkan kepedulian terhadap isu yang benar-benar mempengaruhi masyarakat.

Kedua, menyediakan kebijakan alternatif yang inovatif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat adalah esensial. 

Oposisi yang berkualitas menunjukkan kemampuan untuk tidak hanya mengkritik tapi juga mengusulkan solusi yang dapat diterapkan dan berdampak positif bagi masyarakat. 

Hal ini menuntut visi yang luas dan pemahaman mendalam tentang isu-isu yang dihadapi oleh negara dan warganya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun