Mohon tunggu...
Syahiduz Zaman
Syahiduz Zaman Mohon Tunggu... Dosen - UIN Maulana Malik Ibrahim Malang

Penyuka permainan bahasa, logika dan berpikir lateral, seorang dosen dan peneliti, pemerhati masalah-masalah pendidikan, juga pengamat politik.

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Proyeksi Masa Depan Hilirisasi di Indonesia

9 Januari 2024   20:00 Diperbarui: 9 Januari 2024   20:29 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Presiden Joko Widodo meninjau pabrik smelter PT Freeport Indonesia, di Gresik, Jawa Timur (23/06/2023) (Sumber foto: indonesia.go.id)

Pentingnya Hilirisasi dalam Ekonomi Indonesia

Hilirisasi, sebuah strategi yang bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk melalui pengolahan lebih lanjut dari bahan mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi, telah menjadi fokus penting dalam agenda pemerintah Indonesia. Beberapa Kompasianer telah menyoroti berbagai aspek dan dampak dari hilirisasi, menekankan seberapa pentingnya konsep ini bagi masa depan ekonomi Indonesia.

Salah satu manfaat utama hilirisasi adalah potensinya untuk meningkatkan pendapatan nasional dan pertumbuhan ekonomi. Dengan mengurangi ekspor bahan mentah dan meningkatkan ekspor produk yang telah diolah, Indonesia memiliki potensi untuk mendapatkan nilai tambah yang lebih tinggi dari sumber daya alamnya. Ini tidak hanya meningkatkan pendapatan per kapita negara tetapi juga membantu dalam diversifikasi ekonomi, mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

Selain itu, hilirisasi juga berperan dalam penciptaan lapangan kerja. Proses mengubah bahan mentah menjadi produk bernilai lebih tinggi memerlukan tenaga kerja yang lebih besar dan beragam. 

Hal ini menciptakan peluang kerja baru, bukan hanya di sektor itu sendiri tetapi juga di sektor terkait seperti transportasi, logistik, dan pemasaran. Seperti yang ditunjukkan dalam salah satu artikel, hilirisasi telah berhasil meningkatkan jumlah tenaga kerja di berbagai sektor, termasuk industri nikel di Sulawesi Tengah.

Namun, hilirisasi juga menghadapi tantangan, terutama dalam hal kualifikasi tenaga kerja. Kebutuhan akan keterampilan dan pengetahuan yang khusus dalam pengolahan industri memerlukan upaya dalam pendidikan dan pelatihan tenaga kerja. Pemerintah dan lembaga pendidikan perlu bekerja sama untuk memastikan bahwa tenaga kerja Indonesia dapat memenuhi tuntutan baru yang ditetapkan oleh hilirisasi.

Hilirisasi dalam Konteks Digitalisasi dan Pemberdayaan Generasi Muda

Perkembangan teknologi digital telah membuka peluang baru dalam hilirisasi, khususnya dalam konteks digitalisasi ekonomi. Beberapa kontributor Kompasiana telah menyoroti bagaimana digitalisasi memainkan peran penting dalam mendorong hilirisasi di Indonesia. 

Platform digital seperti media sosial dan e-commerce telah menjadi katalisator penting dalam memperluas jangkauan pasar untuk produk hilir. Ini memberikan peluang bagi produsen lokal untuk menjangkau pasar domestik dan internasional dengan biaya yang relatif lebih rendah.

Di sisi lain, hilirisasi digital juga menimbulkan tantangan, terutama terkait regulasi dan perlindungan konsumen. Pertumbuhan platform digital sering kali lebih cepat daripada perkembangan regulasi yang ada, menimbulkan masalah dalam pengawasan dan perlindungan hak-hak konsumen. Hal ini menuntut respons yang cepat dan adaptif dari pemerintah dalam mengatur lingkungan digital.

Selanjutnya, hilirisasi memberikan peluang besar bagi generasi muda, terutama Generasi Z, untuk berpartisipasi dalam ekonomi. Seperti yang diungkapkan dalam salah satu artikel, melalui hilirisasi, generasi muda dapat memanfaatkan kreativitas dan keahlian digital mereka untuk menghasilkan pendapatan yang signifikan. 

Sebagai contoh, banyak anak muda saat ini terlibat dalam industri kreatif seperti desain, mode, dan multimedia, yang semuanya merupakan bentuk hilirisasi yang memanfaatkan sumber daya kreatif.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun