Mohon tunggu...
Ahmad Sahid
Ahmad Sahid Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Ahmad Sahid, pangilan akrabnya Ahmad, merupakan salah satu mahasiswa Pendidikan Kewarganegaraan dan Hukum UNY,

Selanjutnya

Tutup

Politik

Nyaleg Mau Berjuang untuk Rakyat Apa Ngembaliin Modal Sih ?

7 April 2014   17:28 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:58 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

NYALEG MAU BERJUANG UNTUK RAKYAT

APA NGEMBALIIN MODAL SIH ? ?

2014 inilah tahun politik indonesia. Bahkan tingal hitungan hari pemilu akan berlangsung. Dari penglihatan kita sudah tak jarang berbagai atribut menghiasi berbagai sudut, baik itu jalan pohon-pohon yang ngak berdosa semu di penuhi dengan atribut caleg maupun partai. Dari pendengaran juga tak jarang mendengar bisik-bisik tentang caleg dan pencalegan. Sebenarnya ada rahasia apakah dibalik fenomena pencalegan ini. Hingga begitu memanasnya asap-asap nyaleg dan pencalegan ahir-ahir ini.

Di indonesia ini banyak para caleg-caleg, bahkan bisa ribuan dari tingkat kabupaten provinsi sampai pada tingkat pusat. Dari ribuan caleg tersebut nantinya yang akan benar-benar menjadi legislatif hanya sekitar 632. Dari sisnilah muncul berbagi problem-problem seputar caleg dan pencalegan yang begitu heboh dimasyarakat. Pada prinsipnya para caleg ketika menjelang pemilu seperti ini, pasti berbagai hal dilakuka untuk menarik simpatisan masyarakat, muali dari blusukan ke pasar-pasar tradisional, ikut-ikut para petani dan masih banyak lagi upaya mereka.

Sepintas kita mengetahui setiap caleg tentu mempunyai banyak janji-janji yang sepertinya enak bvanget di dengar. Dari mau melindungi petani, memsejahterakan petani, membangun infranstruktur apalah. Tetapi ini juga memicu persainga yang sangat ketat di masyarakat. Masyarakat sendiri sekarang juga sudah beralih pandangan, wakil mereka yang akan dipilih itu justru yang mempunyai uang banyak, sehingga kata mereka “wani piro”. Apakah seperti ini hakekatnya seorang caleg yang baik.

Inilah akibatnya nanti setelah mereka menjadi angota legislatif, prospek mereka sudah berbeda dengan janji-janji awalnya. Tujuan mereka menjadi berbeda bukan lagi memperjuangkan rakyat tapi justru mereka berfikirnya bagaimana uang yang sudah di keluarkan itu bisa kembali lagi ”mbalekke modal”. Dan ini tidak hanya satu atau dua orang caleg yang mempunyai pemikiran seperti ini. Bahkan bisa dikatakn semua calon legislatif berpandangan yang sama.

Kalau hal ini terus menerus dikembangkan di indonesia maka akibatnya sangat fatal sekali. Nantinya akan tumbuh pemimpin-pemimpin ataupun wakil-wakil rakyat yang hanya mencari uang bukan memperjuangakan hak-hak rakyat. Substansi awal pencalegan justru akan hilang dan akan beralih dari kepemimpinan menjadi pekerjaan. Hak rakyat dihiraukan sehingga rakyatnya banyak yang mengalami berbagai persoalan baik dalam bidang ekonomi, sosial budaya maupun pendidikanya. Yang kaya semakin kaya yang miskin soyo miskin.

Darisisnilah mari sebelum kita sebagai rakyat memilih para wakil-wakil kita besuk. Berhati-hatilah, pilih yang benar-benar akan mebawakan kesejahteraaan kepada masyarakat bukan hanya kesejahteraan dirinya sendiri. Pilih pemimpin yang benar-benar hakiki serta sesui dengan kepemimpinan yang baik. Karena nantinya kita semua kan diminta pertangung jawabanya, baik di dunia maupun di aherat. Jangan sampai memilih wakil-wakil kita, hanya dilihat dari kekayaanya saja tapi lihatlah hati nuraninya. Uang tidak bisa membuat segalanya sejahtera, tetapi pemimpin yang mempunyai hati nurani yang tulus akan mengantarkan kita semua menuju pintu gerbagn yang sentausa, adil, sejahtera. Sehinga bangsa akan menjadi makmur, gemah limpah lohjinawi.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun