Mohon tunggu...
SYAHARUDDIN
SYAHARUDDIN Mohon Tunggu... journals

hoby menulis

Selanjutnya

Tutup

Halo Lokal

Fakta Mengejutkan! 1.200 Guru di Soppeng Terjerat Pinjaman Online dan Rentenir

13 Oktober 2025   21:17 Diperbarui: 13 Oktober 2025   21:17 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Foto Dr. Nurmal Idrus, SE, MM

Soppeng, 13 Oktober 2025 --- Fakta mengagetkan datang dari dunia pendidikan di Kabupaten Soppeng. Dewan Pendidikan Kabupaten Soppeng mengungkapkan bahwa sekitar 30 persen guru di daerah ini terjerat pinjaman online (pinjol) dan praktik rentenir.

Data ini didapat dari hasil polling tertutup yang digelar melalui aplikasi WhatsApp pada 1--7 Oktober 2025. Survei tersebut melibatkan guru dari sejumlah sekolah terpilih dengan menggunakan metode multistage random sampling, di mana para responden memberikan jawaban secara langsung melalui ponsel pintar mereka.

Dengan estimasi tersebut, diperkirakan tak kurang dari 1.200 guru dari total sekitar 4.000 guru jenjang TK hingga SMA/SMK di Soppeng telah menggunakan jasa pinjol maupun rentenir.

"Ini kondisi yang sangat memiriskan karena terjadi di dunia pendidikan kita. Bukan hanya pendidik yang terancam secara finansial, tetapi juga bisa berdampak pada siswa-siswi yang bergantung pada pemahaman keuangan para gurunya," ujar Ketua Dewan Pendidikan Soppeng, Dr. H. Nurmal Idrus, SE, MM, saat dikonfirmasi.

Menurut Nurmal, fenomena ini adalah ancaman serius terhadap sistem pendidikan di Soppeng. Ia menyebut perlunya penelitian lanjutan untuk mendapatkan data yang lebih akurat dan mendalam.

"Perlu ada riset lebih tajam dan dalam. Ini ancaman serius bagi pendidikan kita dan berpotensi merusak sistem secara menyeluruh," tegasnya.

Ia juga meminta semua pihak, khususnya lembaga perbankan, untuk ikut andil dalam mengatasi masalah ini melalui program literasi keuangan bagi tenaga pendidik.

"Semua ini terjadi salah satunya karena ketidaktahuan para guru terhadap literasi keuangan. Karena itu, kami meminta keterlibatan aktif dari semua pihak, terutama kalangan perbankan untuk gencar melakukan edukasi," lanjut Nurmal.

Sebagai langkah awal, Dewan Pendidikan Soppeng telah menyusun sejumlah strategi untuk menghadapi fenomena ini. Mulai dari pengawasan rutin terhadap para guru, hingga penyuluhan berkelanjutan mengenai bahaya pinjaman online ilegal dan praktik rentenir.

"Salah satunya dengan terus melakukan pengawasan dan memberikan pemahaman yang berkelanjutan tentang bahaya jeratan pinjol," pungkasnya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Halo Lokal Selengkapnya
Lihat Halo Lokal Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun