Lampung, 26 September 2025 KilatsNews.Id - Puluhan siswa dari berbagai sekolah di Lampung dilaporkan mengalami keracunan setelah mengonsumsi sosis yang diduga berjamur dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG). Korban berasal dari SDN 1 Lehan, SDN 2 Lehan, SDN 3 Sukadana, SD Catur Swako, dan SMP PGRI 1 Bumi Agung. Gejala yang muncul termasuk muntah, pusing, dan gangguan pencernaan.Â
Orang tua dan pihak sekolah menyatakan khawatir akan keamanan makanan dalam program itu. Beberapa murid masih dalam perawatan di rumah sakit hingga malam hari.
Menurut laporan Kejadian itu bermula dari sebuah video yang beredar, dalam vidio tersebut berlangsung setelah jam makan siang di sekolah. Para siswa menyantap menu MBG yang disajikan, termasuk sosis. Setelahnya, banyak anak mengeluhkan gangguan kesehatan seperti mual, muntah, sakit perut, dan pusing.
BACA JUGA : Maraknya Hiv, Pemerintah Kota Gratiskan Tes IVA/HIV
Orang tua menyebut bahwa sosis tersebut tampak berjamur sebelum disajikan. Mereka menduga bahwa penyimpanan bahan atau distribusi makanan tidak memenuhi standar kebersihan dan keamanan makanan.
Hingga siang hari, beberapa korban sudah dilarikan ke fasilitas kesehatan setempat. Namun belum ada data pasti berapa banyak yang dirawat inap atau sudah dipulangkan.
 Pihak terkait mulai mengambil langkah cepat. BGN dalam satu video dilaporkan membentuk dua tim investigasi untuk mendalami kasus ini. Tim ini melibatkan Badan Intelijen Negara (BIN), Kepolisian, Dinas Kesehatan, BPOM, serta tim independen dari BGN dengan ahli pangan.
BACA JUGA : BGN Sebut Keracunan MBG di Bandung Barat "Di Luar Nalar", Faktor Ayam Dibeli Sabtu Jadi Sorotan
akibat dari hal tersebut sekolah mengalami tekanan yang sangat berat karena telah lalai dalam memilih dan mengecek program mbg.
Insiden ini menimbulkan keresahan di kalangan orang tua. Mereka menuntut transparansi: siapa pemasok bahan makanan, bagaimana penyimpanan dilakukan, serta standar keamanan yang diterapkan. Beberapa orang tua menyatakan akan menahan anaknya untuk sementara tidak ikut program MBG sampai ada kejelasan.
Sekolah juga mendapat tekanan moral dan administratif. Kepala sekolah dan komite sekolah diharapkan memberi penjelasan kepada orang tua, memperketat kontrol makanan, bahkan mungkin mengganti vendor makanan.