Mohon tunggu...
Syafaatun Ayu Lestari
Syafaatun Ayu Lestari Mohon Tunggu... Mahasiswa

Membaca, menulis, menonton

Selanjutnya

Tutup

Book

Review Novel Laut Bercerita: Perjuangan Melawan Lupa dan Penindasan dalam Sejarah Indonesia

22 Oktober 2024   21:37 Diperbarui: 23 Oktober 2024   02:11 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Laut Bercerita," karya Leila S. Chudori, adalah sebuah novel yang menyoroti periode kelam dalam sejarah Indonesia, yaitu masa Orde Baru. Novel ini mengisahkan perjuangan para aktivis mahasiswa yang diculik karena melawan ketidakadilan rezim. Tokoh utama, Biru Laut, bersama teman-temannya menghadapi penindasan dan kekerasan dari aparat negara yang berusaha membungkam suara perlawanan mereka. Kisah ini tidak hanya menggambarkan penderitaan fisik, tetapi juga penderitaan batin yang harus dihadapi para korban dan keluarga mereka.

Novel ini mampu menyajikan dua sisi cerita: dari sudut pandang Biru Laut, seorang mahasiswa dan aktivis yang terlibat dalam gerakan perlawanan terhadap rezim otoriter. Dalam narasi yang sangat personal, Laut menjadi korban penculikan, saksi kekejaman, pengkhianatan, serta rasa takut yang menghantui banyak aktivis di era tersebut. Chudori menyajikan kisah ini dengan sangat detail, menggambarkan perjuangan dan penderitaan yang dialami para tokohnya. 

Kemudian dari sudut pandang Asmara Jati, adik Biru Laut, yang berjuang mencari kepastian tentang nasib kakaknya. Struktur penceritaan ini menjadikan Laut Bercerita semakin kompleks dan emosional. Konflik batin yang dihadapi Asmara Jati, yang terus hidup dalam ketidakpastian, membuat pembaca turut merasakan frustrasi dan ketidakadilan yang dialami para keluarga korban.

Narasi dalam "Laut Bercerita" tidak hanya menyentuh sisi emosional pembaca, tetapi juga memberikan wawasan mendalam tentang sejarah politik Indonesia. Dengan bahasa yang puitis namun kuat, Chudori berhasil mengangkat sisi kemanusiaan dari para karakter. Bagaimana orang-orang seperti Biru Laut mempertaruhkan segalanya demi kebebasan menjadi inti dari cerita ini, membuat pembaca merasakan kerapuhan sekaligus kekuatan para tokoh dalam menghadapi penindasan.

Selain kisah perjuangan, novel ini juga memaparkan realitas pahit tentang "orang-orang hilang" yang diculik tanpa jejak selama masa kekuasaan Soeharto. Chudori menggambarkan ketidakadilan ini melalui penggambaran yang hidup dan penuh emosi, menyentuh tema-tema tentang keluarga yang kehilangan, harapan yang pupus, serta ketidakpastian masa depan. Para keluarga korban berjuang untuk menemukan jawaban, meskipun dihadapkan pada tembok kekuasaan yang membisu.

Dengan alur maju-mundur yang terjalin apik, Chudori berhasil menyatukan cerita masa lalu dan masa kini. Pembaca dibawa menyelami kehidupan Laut, mulai dari masa awal pergerakan hingga saat-saat kelam di penjara. Setiap babak diceritakan dengan penuh ketegangan dan menggugah perasaan, membuat novel ini sulit untuk diletakkan. Meski berat secara emosional, "Laut Bercerita" menawarkan cerminan atas sejarah yang tak boleh dilupakan.

Selain novel, Laut Bercerita juga diadaptasi menjadi film pendek berdurasi 30 menit yang disutradarai oleh Pritagita Arianegara. Film ini ditayangkan secara eksklusif dan terbatas, serta mendapatkan penilaian dari Lembaga Sensor Film (LSF) untuk penonton berusia 17 tahun ke atas karena mengandung tema kekerasan, politik, dan emosi yang cukup berat. Adaptasi film ini berhasil menangkap esensi dari novel dengan menghadirkan visual yang menggetarkan dan akting yang memukau dari para pemainnya.

Secara keseluruhan, "Laut Bercerita" adalah sebuah karya yang tidak hanya menyuguhkan kisah fiksi yang mendalam, tetapi juga menjadi refleksi sejarah yang penuh makna. Leila S. Chudori melalui novel ini berhasil mengangkat tragedi politik masa lalu Indonesia ke panggung sastra dan perfilman, memberikan suara kepada mereka yang hilang, dan mengingatkan kita tentang pentingnya mempelajari sejarah agar tak terulang di masa depan.

Bagi para penggemar sejarah, aktivisme, atau hanya sekadar ingin memahami lebih dalam tentang masa lalu kelam Indonesia, Laut Bercerita adalah karya yang wajib dibaca dan ditonton. Novel ini tidak hanya memberikan wawasan sejarah, tetapi juga memancarkan pesan moral yang kuat tentang kemanusiaan dan perlawanan terhadap ketidakadilan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Book Selengkapnya
Lihat Book Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun