Mohon tunggu...
syamsud dhuha
syamsud dhuha Mohon Tunggu... profesional -

Pemuda, pembelajar dan penulis biografi lepas

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Filafat Kepemimpinan Dalam Lagu Gundul-gundul Pacul

10 Mei 2014   02:41 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:40 112
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
13996391921095669149

[caption id="attachment_306584" align="aligncenter" width="244" caption="leiden is lijden (sumber foto : laguanak.com)"][/caption]

Orang tua bijak jawa zaman dulu telah mengajari filsafat kepemimpinan sejak dini melalui lagu. Seakan mengetahui instrumen lagu mudah dicerna oleh anak-anak.Orang tua lantas menulis lirik demi lirik yang sarat makna jadilah lagu berjudul gundul-gundul pacul. Dengan lirik yang mudah diingat, mudah dilafalkan dan disukai anak-anak.  Lagu tersebut diperdendangkan di kampung oleh anak-anak.

Setiap lirik lagu tersebut memiliki makna. Mulai dari lirik, gundul-gundul pacul, gembelengan memiliki arti nakal boleh ketika masih kecil. Nyunggi wakul, gembelengan makna harfiah membawa tempat nasi. Dimana tempat nasi menggambarkan kesejahteraan rakyat. artinya jangan sampai ketika ditunjuk menjadi pemimpin tidak amanah, korupsi, menguntungkan kepentingan pribadi dan golongan. Kalau sampai tidak amanah, dijelaskan dalam lirik terakhir. Wakul gelimpang, segone dadi sak latar (tempat nasi jatuh, nasinya tercecer kemana-mana).Inilah yang akan terjadi kesejahteraan rakyat tidak tercapai, hanya dinikmati segelintir orang.

Melalui lagu ini, seakan orang tua bijak memberikan pengetahuan agar kelak ketika menjadi pemimpin yang amanah. Jangan dibuat main-main, tujuan memimpin hanya satu menyejahterakan rakyat. Kesejahteraan yang disimbolkan nasi, agar diberikan kepada yang berhak.

Leiden is Lijden (memimpin adalah menderita) kata Agoes Salim

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun