Pelajaran
Maka itu, perjalanan sejarah tiga krisis di atas mengajarkan bahwa kita harus tetap tenang menyikapi pelemahan berbagai indikator makro ekonomi kita. Pemerintah juga jangan gegabah mengadopsi resep neoliberal seperti misalnya menaikkan berbagai tarif maupun harga karena hal itu akan menghantam daya beli.
Pemerintah juga mesti mengerem sejumlah proyek infrastruktur. Kemudian, pemerintah perlu meluncurkan surat berharga untuk menarik investasi masuk. Akan lebih baik juga jika pemerintah berupaya meningkatkan ekspor di bidang-bidang alternatif yang menjanjikan, seperti sektor ekonomi kreatif dan pariwisata. Data menunjukkan subsektor di bidang ekonomi kreatif ini---yang di antaranya mencakup teknologi informasi, arsitektur, periklanan, seni pertunjukan, mode, kerajinan, film, dan lain sebagainya---selalu tumbuh di atas rata-rata perekonomian nasional (Menatap Indonesia, Penerbit Kompas, 2015, hlm. 72).Â
Terakhir, pemerintah harus memperbaiki penegakan hukum untuk menindak segala moral hazard yang sering muncul dalam situasi krisis. Saat ini, tindakan Kejaksaan Agung maupun KPK jilid keempat yang sering mengungkap kasus-kasus besar adalah perkembangan yang positif sebenarnya. Tinggal, bagaimana momentum perkembangan ini bisa dipelihara serta diakselerasi.
Jika semua itu bisa dilakukan, semoga kita bisa terhindari dari 'krisis keempat'. Doa selamat, sehat, dan berkah selalu untuk kita semua. Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI