Mohon tunggu...
Suyito Basuki
Suyito Basuki Mohon Tunggu... Editor - Menulis untuk pengembangan diri dan advokasi

Pemulung berita yang suka mendaur ulang sehingga lebih bermakna

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Mennonite World Conference ke-17, Persaudaraan yang Menembus Batas

7 Juli 2022   08:55 Diperbarui: 8 Juli 2022   08:45 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bersama pengrawit, penari dan panitia (Dokumen Pribadi)

Mbak Setya RKJ, dosen ISI Yogyakarta Jurusan Karawitan, menyajikan garapan gendhing-gendhing juga lagu-lagu daerah nusantara dengan iringan gamelan. 

Selain itu juga ditampilkan penari-penari yang rata-rata dari mahasiswa ISI Yogyakarta yang menggambarkan kebhinekaan dan persatuan Indonesia.

Lagu-lagu daerah nusantara yang ditampilkan antara lain, Gundul-gundul Pacul  (Jawa Tengah), Ramko Yambe Ramko (Papua), Ampar-Ampar Pisang (Kalimantan Selatan), Cublak-cublak Suweng (Jawa Tengah) dan lain-lain. 

Kesemua lagu diiringi dengan gamelan berlaras pelog. Gamelan yang diusung: demung, saron, peking, gong, gender, slenthem, seruling, rebab, dan kendang, ditingkah alat musik modern seperti gitar bas dan drum, menjadikan lagu-lagu bersuasana lebih segar dan berkarakter khusus. Hal ini yang menyebabkan pengunjung menjadi terhenyak dan memberikan aplaus.

Para pengrawit, pesinden maupun penari yang berpakaian mewakili adat budaya nusantara menambah semarak pagelaran opening ceremony yang dipertontonkan. 

Ada yang memakai baju adat Jawa, Bali,  Kalimantan, Bali, Papua, Chinesse dan lain-lain. Kesemuanya ini menunjukkan kekayaan nusantara yang membuat decak kagum para peserta yang mewakili gereja-gereja menonit di seluruh dunia.

Sebuah asumsi umum, betapa negara Indonesia negara yang diberkati Tuhan karena keragaman budaya dan kebersatuan suku-suku, bahasa dan pulau-pulaunya.

Didapuk Menjadi Dalang

Saat memainkan wayang (Dokumen Pribadi)
Saat memainkan wayang (Dokumen Pribadi)

Saya didapuk menjadi dalang dalam acara tersebut.  Saya mendapat tugas antara lain suluk atau nembang yang mendeskripsikan kesatuan budaya dan keanekaragaman nusantara serta sejarah gereja menonit hingga berada di bumi nusantara ini. 

Tentu saja saya pun juga memiliki tugas berusaha menggerakkan wayang selaras dengan semangat tembang dan lagu-lagu yang dibawakan. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun