Nama-nama yang telah diajukan selain Nusantara antara lain adalah Negara Jaya, Nusantara Jaya, Nusa Karya, Pertiwipura, Warnapura, Cakrawalapura dan Kertanegara. Â Entah serius atau nyinyir, politikus Partai Gerindra Fadli Zon lebih mengusulkan nama "Jokowi" menjadi IKN dari pada Nusantara.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa menyampaikan bahwa kata  'Nusantara' dipilih menjadi nama IKN disebabkan kata "nusantara" ini  sudah dipahami sejak dulu, telah menjadi ikon, dan menggambarkan kenusantaraan Republik Indonesia. (CNN 20/1/2022)  Dengan demikian Suharso Monoarfa seperti hendak mengatakan bahwa Nusantara dipilih menjadi IKN selain sudah tepat dan sudah tidak asing bagi telinga orang Indonesia dan dari segi makna sangat sesuai karena bermakna mempersatukan keberbagaian Indonesia.
Apresiasi Media Asing
Beberapa media asing, sebagaimana yang dicatat oleh Kompas.com (19/1/2022) membahas tentang Nusantara sebagai IKN. Â Maklum saja, media asing mengupas hal itu karena, para duta besar negara asing itu akan meninggalkan Jakarta dan kantor-kantornya akan dibangun di IKN Nusantara itu nantinya. Â
Media The Guardian menuliskan di judul berita mereka, 'Indonesia menamakan ibu kota barunya Nusantara, menggantikan Jakarta yang tenggelam'. Â Sedangkan media Deutsche Welle juga menyinggung Jakarta akan tenggelam di judul mereka. Â 'Indonesia selangkah lebih dekat untuk memindahkan ibu kota saat Jakarta tenggelam'tulis media DW di judul mereka.
Kalau bukan masalah politis yang menjadi dasar kritik, sebenarnya jika memang sudah dipilih nama Nusantara sebagai IKN, maka masyarakat Indonesia tinggal menerima dan membiasakan dengan nama kota itu. Â
Toh nama "nusantara" juga memiliki nilai filosofi yang bagus, selain itu, kata "nusantara" juga sudah lama digunakan dengan makna yang positif, sehingga sudah familiar di masyarakat. Â Tapi kalau kemudian dasarnya politis, apalagi ketidaksukaan pada Jokowi dan pemerintahannya yang menjadi alasannya, wah memang repot.
Lagu Koes Plus yang berjudul Nusantara 5 yang aku nyanyikan saat ujian praktek nyanyi di sekolah dasar itu, liriknya selanjutnya: Berlimpah-limpah kekayaan Nusantara/ Tiada dua di mana jua/ Nusantara, oh, Nusantara/ Siapa tak kenal Nusantara?/ Siapa tak suka Nusantara?/ Siapa tak sayang Nusantara?/ Oh-oh-oh...