Mohon tunggu...
Dimas Suyatno
Dimas Suyatno Mohon Tunggu... Wiraswasta - Suka jalan-jalan di akhir pekan

Suka trevelling, tinggal di Solo | @dimassuyatno Bisa dihubungi via email thezatno@yahoo.com

Selanjutnya

Tutup

Otomotif

Pake Pertalite, Yamahaku pun Makin Irit

4 September 2015   12:33 Diperbarui: 9 September 2015   12:11 540
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Awal tahun ini ceritanya lagi nyari-nyari motor baru.  Maklum motor lama sudah tua, beberapa kali ngembek aka mogok. Cek sana cek sini, akhirnya ketemulah dengan salah satu keluarga blue core dari Yamaha. Mio M3 ... metic terbaru dengan teknologi blue core ini menjadi pilihan. Saya pilih Mio M3 dengan beberapa alasan diantaranya : sepeda keluaran terbaru dengan teknologi blue core, harga terjangkau, punya berbagai fitur baru yang menarik seperti eco riding indikator, desain oke dan yang nggak bisa diganggu gugat ... istri pilih Mio M3...he..he.. 

BLUE CORE

Blue core merupakan inovasi dari Yamaha yang diklaim memiliki banyak keunggulan. Yamaha merekontruksi mesin dari awal hingga akhirnya menjadi sebuah mesin baru. Kinerja mesin semakin maksimal, biaya perawatanpun semakin berkurang. Dengan blue core, proses pembakaran menjadi lebih sempurna. Bensin lebih irit, jarak tempuh lebih jauh. Blue core membuat mesin irit dan tetap bertenaga karena menjadikan suhu mesin lebih stabil, performa mesin lebih maksimal. Blue core juga didukung oleh teknologi balap Yamaha menjadikan mesin 3x lebih kuat, 3x lebih awet dan 3x lebih ringan.

Dengan teknologi ini Yamaha mengklaim tingkat kehematan bahan bakarnya mencapai 50% lebih irit dibandingkan dengan motor dengan mesin karburator. Meski irit bahan bakar, Blue Core tetap oke performanya sebagai ciri khas DNA Yamaha yang bertenaga.

Yamaha memang sukses mengoptimalkan keseluruhan komponen motor, mulai dari mesin, bodi, sasis, kaki-kaki, transmisi dan lain-lain. Sebagai hasilnya, Tipe Mio M3 seperti yang saya miliki memiliki berat kosong hanya 88 kilogram dan berat mesin 36,2 kilogram. Ini merupakan berat yang teringan dikelasnya. Teknologi ini memiliki basis  yang sama dengan SkyActiv yaitu peningkatan Power-to-Weight Ratio (PWR). Sebagaimana diketahui SkyActiv  merupakan teknologi yang populer pada mobil keluaran Mazda dimana teknologi ini juga merambah seluruh bagian mobil, seperti SkyActiv Chassis, SkyActiv Body, SkyActiv Engine, SkyActiv Drive dan masih banyak lagi. Tujuannya sama, yaitu mengoptimalkan kemampuan secara keseluruhan, tak hanya di mesin saja.

Nilai PWR sendiri dihitung melalui perbandingan tenaga mesin dan bobot kendaraan. Semakin besar nilai PWR, maka semakin baik pula performa dan efisiensi BBM suatu kendaraan.

ECO RIDING

Adapun Eco riding indikator berfungsi untuk memberi tahu pengendara seberapa efisien kita berkendara. Jika indikator menyala artinya kita efisien. Prinsipnya sih yang saya amati, agar tercapai eco riding, kita harus mempertahankan kecepatan secara stabil. Jika ingin menambah kecepatan lakukan secara berlahan, jangan langsung tarik secara mendadak. Indikator ini akan menyala dikecepatan 20 – 60 km/jam.

Teknologi oke, mesin oke ...next kita bicara soal bahan bakar.

PERTALITE

[caption caption="Disinilah saya biasa mengisi pertalite untuk Mio M3 SPBU Sumber, Jl. Ki Mangun Sarkoro, Solo"]

[/caption]Awalnya sih Mio M3 ini bahan bakarnya pake premium. Namun semenjak beberapa minggu ini saya isi dengan pertalite. Kebetulan sudah ada beberapa SPBU di kota saya yang sedia pertalite. Harga pertalite nggak jauh dari premium, hanya selisih  900 perak/liter dengan berbagai keunggulannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun