Mohon tunggu...
suwito
suwito Mohon Tunggu... Mahasiswa Magister Akuntansi Universitas Pamulang

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Hobby

Daur Ulang Plastik: Solusi Kecil untuk Masalah Besar Bumi

24 September 2025   23:23 Diperbarui: 24 September 2025   23:23 25
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Hobi. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Rawpixel

Setiap hari, Indonesia menghasilkan lebih dari 7.000 ton sampah plastik. Pertanyaannya, apakah semua plastik itu benar-benar hilang? Jawabannya: tidak. Sebagian besar justru berakhir di sungai dan laut, menjadi ancaman nyata bagi ekosistem dan kesehatan manusia.

Sedotan sekali pakai, bungkus kopi, hingga kantong belanja adalah benda kecil yang kita pakai sebentar, tetapi meninggalkan masalah panjang. Plastik membutuhkan ratusan tahun untuk terurai. Artinya, setiap sampah plastik yang kita buang hari ini akan tetap ada hingga generasi cucu kita.

Plastik: Dari Nyaman Jadi Ancaman

Pada awalnya, plastik dianggap sebagai penemuan revolusioner. Ringan, murah, dan praktis. Namun, justru sifat inilah yang menjadikan plastik berbalik menjadi ancaman.

Sampah plastik yang tidak terkelola menumpuk di TPA, terseret hujan ke sungai, lalu berakhir di laut. Penelitian menunjukkan, jutaan ton plastik masuk ke perairan setiap tahun. Dampaknya bukan hanya pada ikan dan biota laut, tetapi juga kembali ke tubuh manusia melalui mikroplastik dalam makanan yang kita konsumsi.

Daur Ulang sebagai Jalan Keluar

Namun, di balik masalah besar ini, selalu ada solusi kecil yang bisa kita lakukan. Salah satunya adalah daur ulang.

Di berbagai daerah, masyarakat mulai bergerak. Hadirlah bank sampah yang memberi nilai ekonomi pada plastik bekas. Ada juga komunitas kreatif yang menyulap bungkus kopi, botol, atau kantong plastik menjadi tas, dompet, hingga kerajinan tangan bernilai jual tinggi.

Saya pribadi melihat bagaimana bungkus kopi yang tadinya dianggap sampah, bisa berubah menjadi bahan baku produk kreatif. Selain mengurangi timbunan plastik, kegiatan ini juga membuka peluang usaha dan lapangan kerja. Bukankah ini bukti bahwa sampah bisa

bernilai?

Mengaitkan dengan Isu Global

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun