Suatu kebetulan saya naik gunung Talang di Solok, Sumatera Barat, pada hari Sabtu (13/6/2020), tepat pada hari ke-2 gunung ini dibuka kembali setelah sempat ditutup hampir tiga bulan, atau tepat hari pertama kota Padang memasuki fase new normal.
Bagaimana penerapan protokol kesehatan new normal di gunung Talang? Berikut ceritanya.
Oh ya, tidak ada pemberitahuan resmi dari pengelola jalur pendakian tentang bagaimana protokol kesehatan saat naik gunung. Karena itu dikembalikan pada kesadaran masing-masing pendaki.
Saya berangkat sendirian dari kota Padang menuju pos pendaftaran gunung Talang jalur Seroja. Di tas saya sedia hand sanitizer, masker sudah sekalian dipakai sejak dari rumah, dan bawa peralatan pendakian standar.
Sesampai di pos pendaftaran, saya pun mendaftar dan ngobrol sebentar dengan pak Edi, pengelola Pokdarwis jalur Seroja.
Setelah mendaftar, saya mulai melanjutkan perjalanan sekitar pukul 11 siang. Karena trekking sendirian di tengah hutan, saya putuskan melepas masker.
Singkat cerita, saya sampai di campsite cadas sekitar pukul 17. Tiga bulan tak mendaki gunung ternyata membuat kekuatan fisik menurun. Jalan jadi lambat dan berat. Biasa hanya butuh 2,5-3,5 jam, kini butuh 6 jam sampai ke cadas.
Di campsite cadas sore itu nampak sudah cukup ramai para pendaki. Tenda warna warni berdiri tak beraturan, sebagian dalam jarak berjauhan, sebagian lagi berdekatan.
Sebagian besar pendaki di campsite ini, termasuk saya, tidak pakai masker. Saya memilih area tempat mendirikan tenda agak jauh dari kerumunan, tepatnya di bukit sekitaran cadas.
Pada intinya, penerapan protokol kesehatan new normal di gunung Talang lebih diserahkan pada kesadaran masing-masing pendaki. Tidak ada petugas yang mengawasi hingga ke puncak gunung.
Demikianlah pantauan saya di gunung Talang kali ini. Berikutnya, saya akan menuliskan pantauan di gunung-gunung lain. Mudah-mudahan.(*)