Sektor tunggal putri masih krisis pemain yang matang. Masih mengandalkan pada Putri Kusuma Wardani dan Gregoria Mariska Tunjung.
Ester masih belum bisa diturunkan karena masih  pemilihan dari cidera, sementara Komang Ayu sudah mengundurkan diri dari Pelatnas. Nama-nama lain masih belum bisa diandalkan bahkan untuk pertandingan BWF level Super 100 sekali pun.
Gregoria terpaksa ditarik keluar dari China Masters & Korea Open tahun ini karena vertogonya kambuh lagi.
Sementara Gregoria dan Putri tidak diikutkan pada Hong Kong Open 2025.
Putri Kusuma Wardani pada China Masters 2025 tertahan di babak 16 besar, oleh Akane Yamaguchi, sebagai kekalahan kelima dari lima pertemuan.
Pada Korea Open 2025, tunggal putri hanya mengandalkan Putri Kusuma Wardani, semoga bisa lebih baik lagi.
Ganda putri
Ganda putri sejak Hong Kong Open 2025 telah dilakukan perombakan besar-besaran. Hasilnya juga belum tampak memuaskan. Prestasi tertinggi hanya mencapai babak 16 besar.
Apriyani / Febi dipisahkan menjadi Apriyani / Siti Fadia. Pada Hong Kong Open 2025 melangkah ke babak 16 besar setelah .mengalahkan wakil sesama Indonesia, Febi / Rachel, lalu terhenti pada babak 16 besar oleh pasangan baru Jepang Arisan / Chiharu. Pada China Masters 2025 Apriyani / Siti Fadia tidak berpatisipasi, dan akan terjun lagi pada Korea Open 2025
Febi / Rachel yang dohadang pada babak 32 besar oleh Apriyani / Siti Fadia. Pada China Masters 2025 justru melangkah paling jauh hingga babak 16 besar  Setelah menang dari pasangan Jepang, harus tertahan oleh pasangan China Zhang Shu Xian/ Jia Yi Fan.
Lanny yang semula berpasangan dengan Siti Fadia, kini mendapatkan mitra baru, Amalia  Kiprah Lanny / Amalia pada Hong Kong Open 2025 pada babak awal menang dari pasangan China, lalu terhenti di babak 16 besar dari pasangan Jepang, Rin / Kie.
Pada China Masters 2025 langsung early exit dohadang oleh pasangan China, Lu Sheng Su/ Tan Ning.
Febriana yang semula dipasangkan dengan Amalia, sekarang bermitra dengan Mellyza. Febriana / Mellyza langsung early exit pada China Masters 2025 ketika dihadang pasangan tangguh Malaysia, Pearly Tan/ Thinaah.
Pada Hong Kong Open 2025 setelah menyisihkan pasangan Chinese Taipei dihadang oleh pasangan Malaysia , Pearly Tan/ Thinaah di babak 16 besar.
Memang faktor undian (drawing) juga menentukan, namun pada setiap pertandingan semua lawan harus dianggap tangguh dan harus bisa ditaklukkan.
Tiga pasangan ganda putri tidak diikutkan pada Korea Open 2025, hanya Apriyani / Siti Fadia saja.
Bagaimana nasib ganda putri selanjutnya ? Apakah ada yang sanggup menembus 10 besar ganda putri dunia, seperti Febriana / Amalia ? Kita tunggu saja
Sementara dari lapis bawah yang tampak cukup berprestasi adalah Isyana / Rinjani, meski harus terhenti pada QF Indonesia Masters 2025.
Bagaimana nasib pemain putri Indonesia ? Kita nantikan saja langkah positif dan progresif dari PBSI
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI