Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Walking Tour di Kota Lama Kudus

4 Juli 2025   08:22 Diperbarui: 4 Juli 2025   08:22 167
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Pada tempat wudhu terdapat empat saka dari kayu. Jendela masjid ini menunjukkan jendela model masa lalu.

Kami melanjutkan perjalanan dengan menemukan beberapa Rumah Adat Kudus atau yang disebut Joglo Pencu. Rumah Adat Kudus ini dibangun oleh orang-orang berada untuk menunjukkan statusnya. Ada yang masih terawat bagus, ada juga yang kurang terawat. Dulu sering diperjual belikan, sekarang bila akan terjadi transaksi harus ada izin dari Dinas Purbakala.

Rumah Adat Kudus (dokpri)
Rumah Adat Kudus (dokpri)
Bila kita ingin melihat Rumah Adat Kudus di Jakarta, dapat menyaksikan di Bentara Budaya, Palmerah, Jakarta Pusat atau di hotel Le Meredien, Jakarta Pusat.

Kami sempat mampir sebentar ke rumah keluarga Notosemito, karena sedang ada anggota keluarga yang meninggal dunia.

Rumah keluarga Nitisemito (sumber gambar: Ira)
Rumah keluarga Nitisemito (sumber gambar: Ira)
Segera melanjutkan ke Omah Kembar yang berada di jalan Sunan Kudus. Uniknya rumah ini mengapit sungai Gelis, jadi letaknya berseberangan.

Omah Kembar ini dibangun oleh Nitisemito, untuk kedua putrinya. Dibangun dengan arsitek dari Belanda dengan gaya Eropa untuk membuktikan bahwa orang Jawa dapat sejajar dengan orang Eropa.

Meski hanya terdapat dua kamar tidur, satu kamar mandi, dan dapur, tetapi sangat luas, bahkan memiliki balkon.

Sepuluh tahun yang lalu masih dihuni tetapi kini tidak dihuni lagi. Bahkan rumah di sisi Timur hanya tertutup pagar.

Karena dibiarkan lama tak berpenghuni, konon kabarnya banyak peristiwa mistis. Kabar terakhir rumah ini sudah terjual, entah siapa pembelinya, karena hingga akhir Juni 2025 belum ada yang menempati.

Inilah akhir perjalanan walking tour kami di kota lama Kudus.Sebagai gambaran, saya sertakan video,

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun