Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Love Pilihan

Capaian Tertinggi Bagi Deddy Sutomo Melalui Mencari Hilal

22 Maret 2025   11:30 Diperbarui: 22 Maret 2025   07:19 113
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber gambar: pixabay)


Deddy Sutomo telah banyak membintangi banyak film di kancah perfilman nasional. Tetapi hanya melalui "Mencari Hilal" (2015), ia berhasil meraih gelar "Pemeran Utama Terbaik" pada Festival Film Indonesia (FFI) 2015. Film ini secara keseluruhan memperoleh tujuh nominasi, namun hanya Deddy Sutomo yang berhasil meraih piala.

Film "Mencari Hilal" (2015) berdurasi 94 menit, disutradarai oleh Ismail Basbeth, dan dibintangi oleh Deddy Sutomo, Oka Antara dan Toro Margens.Dirilis pada tangga 15 Juli 2015.

Film ini menarik karena mengetengahkan banyak  konflik dalam ceritanya. Adalah Mahmud, pria paruh baya berusia 60 tahun yang dengan tulus menjalankan perintah agama secara kaffah dalam kehidupannya. Mahmud jebolan pesantren yang telah bubar puluhan tahun lalu, juga rajin berdakwah, agar semua orang disekitarnya mengakui Islam sebagai solusi atas segala persoalan kehidupan di dunia.

Namun suatu hari Mahmud merasa kecewa, ketika mendengar informasi bahwa untuk mencari hilal, Kementerian Agama menghabiskan dana sembilan. miliar. Mahmud yang pernah belajar di pesantren merasa dana itu terlalu besar, ia ingin menerapkan cara-cara mencari hilal yang pernah dipelajarinya di pesantren dengan murah.

Namun anaknya tidak menyetujuinya, karena mengkhawatirkan kesehatan ayahnya. Mahmud tetap nekad pergi, maka anak-anaknya sepakat asal kepergiannya dikawal oleh anak bungsunya, Heli.

Padahal selama ini, Mahmud dan Heli tidak pernah sepaham. Bahkan Heli sempat minggat dari rumah, yang lalu bergabung dengan aktivis lingkungan hidup internasional, yang selalu mengkritik ayahnya dengan pandangan sekuler yang menurut ayahnya sesat.

Heli menuruti permintaan kakaknya yang bekerja di Imigrasi, karena Heli memerlukan bantuan kakaknya memperpanjang dengan cepat paspornya yang sudah kadaluwarsa, karena Heli akan berjuang ke Nicaragua.

Konflik apa yang terjadi antara Mahmud dan Heli yang sejak dulu bagaikan Tom dan Jerry (kucing dan tikus), selalu berseteru. Mampukah Mahmud menerapkan caranya mencari hilal yang konservatif pada Kementerian Agama yang telah menggunakan teknologi canggih ?

Yuk, saksikan akhir cerita film ini pada bulan Ramadan saat ngabuburit. Agar nilai-nilai religi kita tercerahkan.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun