Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Mengenal Desa Wisata di Jerman Selatan

10 Maret 2024   04:00 Diperbarui: 10 Maret 2024   06:56 577
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Suasana perbukitan (dok: Gana)

Saat desa Penglipuran, Bali dinyatakan sebagai salah satu Desa Wisata Terbaik 2023 oleh UNWTO (organisasi wisata dunia) di Samarkand, Uzbekistan.

Penilaian didasarkan pada sumber daya budaya dan alam, keberlanjutan ekonomi, keberlanjutan sosial, keberlanjutan lingkungan, tata kelola dan prioritas pariwisata, kesehatan - keselamatan & keamanan, infrastruktur dan konektivitas, pengembangan pariwisata dan integrasi rantai nilai, serta promosi dan konservasi.

Hal ini menjadikan ide untuk mengangkat desa Settinger dalam webinar Koteka Talk 168 dengan topik " Ini Desaku, Mana Desamu" yang menjadi narasumber Gaganawati Stegmann, dengan moderator Siti Asiyah.

Becak (dok: Gana)
Becak (dok: Gana)

Pertama kali diperlihatkan rumah mbak Gana dengan becak yang merupakan hadiah dari suaminya, agar mbak Gana tidak selalu kangen berat pada Indonesia. Justru kehadiran becak ini yang merupakan transportasi khas Indonesia, sering dipinjam untuk pameran.

Rumah di pedesaan ini bagian belakangnya sudah berupa hutan. Bila ingin rekreasi tinggal masuk ke hutan dan mendaki bukit.

Perbukitan (dok: Gana)
Perbukitan (dok: Gana)

Perbukitan (dok: Gana) 
Perbukitan (dok: Gana) 
Karena letak rumah yang saling berjauhan, diantara 2.000 jumlah penduduknya, dan bus hanya lewat tiap 30 menit, maka terpaksa harus memiliki mobil sendiri untuk keperluan penghuni rumah masing-masing.

Jauh sebelum popularitas Desa Wisata menjadi hitz, desa Settinger di Jerman Selatan sudah menjadi kawasan wisata yang banyak dikunjungi wisatawan lokal.

Apa yang bisa kita saksikan disana?
Desa yang termasuk kawasan hijau Black Forest ini banyak terdapat pohon apel dan cherry. Berada diketinggian 700 meter diatas permukaan laut. Masih banyak satwa hidup bebas berkeliaran, seperti srigala, babi hutan, dan kelinci.

Merupakan daerah pertanian, namun kunang-kunang mulai jarang kelihatan, kemungkinan karena dampak penggunaan pestisida.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun