Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Kolaborasi Koteka dan Semarkutigacom Jelajah Sam Po Kong

23 Agustus 2023   08:38 Diperbarui: 23 Agustus 2023   09:02 168
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sam Po Kong (dok: Ann)


Sebenarnya klenteng Sam Po Kong ramai pada tanggal 19-20 Agustus 2023 karena bertepatan dengan peringatan kedatangan Laksamana Cheng Ho di pelabuhan Semarang, yang dulu masih terletak di desa Simongan, tempat lokasi klenteng Sam Po Kong saat ini.

Ketua Koteka, langsung menghubungi General Manager Sam Po Kong yang pernah menjadi narasumber pada salah satu webinar Koteka Talk . Waktu itu sempat dibagikan voucher tiket masuk ke Sam Po Kong, tetapi ternyata tidak ada yang memanfaatkanya. Ketua Koteka yang pada Agustus 2023 sedang berada di Indonesia menghubungi General Manager Sam Po Kong untuk mengambil voucher tiket masuk supaya tidak hangus. Agar bisa digunakan, maka harus berkolaborasi dengan komunitas Kompasiana yang berdomisili di Semarang, yaitu Semarkutigacom. 

Semartigakucom setuju, maka dirangkailah acara Koteka Trip ke Sam Po Kong  Maunya bertepatan dengan Festival Arak-arakan Cheng Ho. Namun General Manager Sam Po  Kong tidak berani menerima tamu dalam kondisi ramai, karena dia harus fokus pada suksesnya Festival ini.  Akhirnya, diputuskan Koteka Trip to Sam Po Kong pada hari Selasa, 22 Agustus 2023 dengan kolaborasi bersama Semarkutigacom.

Semarkutigacom adalah komunitas Kompasianer berbasis domisili di Sematang, Kudus, Salatiga, dan sekitarnya. Acara dimulai dengan berkumpul di Sam Po Kong jam 10.00 pagi.

Kisah Cheng Ho (dok: Ann)
Kisah Cheng Ho (dok: Ann)

Setelah seluruh peserta hadir, Jelajah Sam Po Kong dimulai. Mulai mengunjungi klenteng utama yang didominasi warna merah, dipenuhi lilin-lilin besar dan lampion. Rombongan menuju ke belakang, namun tidak diperbolehkan memasuki gua, karena dikhususkan bagi yang beribadah saja. Larangan ini juga untuk menjaga keamanan gua agar tidak cepat runtuh, sehingga pengunjung dibatasi yang beribadah saja. Di bagian belakang kami hanya dapat menyaksikan ukiran kisah perjalanan Cheng Ho yang diukir di dinding gua.Sedangkan di bagian depan, terdapat patung raksasa Cheng Ho.

Patung Cheng Ho (dok: Ann)
Patung Cheng Ho (dok: Ann)

Pada umumnya klenteng adalah tempat ibadah agama Kong Hu Cu, tetapi di Sam Po Kong terdapat petilasan Kyai Juru Mudi yang banyak dikunjungi pengunjung dari kalangan Muslim. Cheng Ho sendiri juga dikenal beragama Islam dan merupakan salah satu penyebar agama Islam di nusantara.

Di Palembang, Surabaya, Pasuruan, Purbalingga dan Kutai Kartanegara bahkan terdapat masjid Cheng Ho yang berarsitektur China.

Mengenai Festival Arak-arakan Cheng Ho adalah festival yang selalu diadakan tiap tahun. Diawali dengan kirab membawa sejumlah patung keramat dari klenteng Tay Kak Sie di Gang Lombok menuju klenteng Sam Po Kong dan pulang kembali ke klenteng Tay Kak Sie. Pada kirab biasanya terdapat tarian naga (liong), barongsai, gedawangan, kuda Sam Po, dan behkun (pengawal kuda), dan tarian Jawa.

Setelah puas mengunjungi dan mengeksplor Sam Po Kong serta foto-foto, rombongan meninggalkan Sam Po Kong menuju restoran Soto Bangkong untuk makan siang. Soto Bangkong adalah soto khas Semarang, akulturasi budaya China dan lokal berupa nasi putih dengan so'un, potongan ayam, tauge, tomat, yang disiram kuah soto. Yang menarik adalah lauk tambahannya seperti sate kerang, perkedel, dan tempe goreng. Sedangkan Bangkong sebenarnya adalah nama jalan tempat restoran itu berada. Kini nama jalan Bangkong telah berubah menjadi jalan Brigjen Katamso.

Setelah kenyang, kami berpisah dan Ketua Koteka Rabu pagi akan menuju Yogyakarta, untuk program kolaborasi dengan K-Jog, Koteka Trip to Kraton Jogja.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun