Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

[Event Donasi KOMIK] Napak Tilas Islam di Eropa

12 April 2022   13:06 Diperbarui: 12 April 2022   13:18 228
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Poster (sumber: tribunnews.com)


Bulan Ramadan adalah bulan yang tepat untuk memperdalam ajaran agama. Selain bepuasa, berbuka, makan sahur. taraweh, tadarus, iktikaf dan sedekah, kita juga boleh menonton film saat menunggu bedug buka puasa di Jakarta istilahnya ngabuburit. Film yang ditonton tentunya film bergenre religi, yang bernafas Islami. Dengan tujuan memperdalam aras ke Islaman tentunya.

Salah satu film yang disarankan adalah film "99 Cahaya di Langit Eropa". Sebuah film drama religi produksi tahun 2013 yang diproduksi oleh Maxima Pictures. Film yang dirilis tanggal 29 November 2013 ini juga sudah pernah diputar oleh TV swasta Indonesia. Film ini merupakan film produksi ke 40 dari Maxima Pictures

Film ini diadaptasi dari novel berjudul sama, karya Hanum Salsabiela dan Rangga Almahendra. Dinyatakan sebagai film termahal, karena biaya produksi mencapai 15 miliar Rupiah, mungkin  karena harus melakukan pengambilan gambar di Eropa.

Pengambilan tempat di Eropa sangat tepat, karena pada masa kejayaan kesultanan Turki pernah melakukan ekspansi ke Eropa dan tentunya sekaligus menyebarkan agama Islam. Tentu banyak jejak sejarah yang patut disimak dan direnungkan. 

Meski kini, Islam cukup berkembang di Eropa, namun agama Islam bukanlah agama mayoritas di Eropa. Banyak pelajar Islam yang kesulitan beribadah karena susahnya mencari masjid di Eropa. Sehingga banyak orang tua yang ragu bila anaknya melanjutkan studi di Eropa nilai-nilai Islam yang sudah diajarkan Dan ditanamkan sejak kecil akan tergerus oleh pergaulan.

Film ini mengisahkan tokoh Hanum (Acha Septriasa) dan Rangga (Abimana Aryasatya) yang harus pergi ke Eropa. Rangga karena melanjutkan kuliah doktor di Austria, sedang Hanum ditugaskan oleh stasiun televisi swasta tempatnya bekerja sebagai jurnalis.

Ketika  Hanum berhenti bekerja, ia hanya sekedar menemani suaminya. Ia yang biasa sibuk, merasa bosan dan memutuskan untuk mencari pekerjaan lagi. Namun Hanum terkendala dengan bahasa yang dikuasainya

Lalu Hanum harus memperdalam bahasanya dengan kursus bahasa Jerman. Disini Hanum bertemu dengan seorang wanita Turki bernama Fatma Raisha (Raline Shah). Dari perkenalan ini, Fatma curhat kesulitannya mendapatkan pekerjaan di Eropa. Meski Fatma seorang wanita yang cerdas, pemilik usaha selalu  beralasan bahasanya kurang fasih, tetapi menurut perkiraan Fatma penolakan ini disebabkan karena ia betjilbab.

Keduanya langsung akrab dan membicarakan tentang dunia Islam. Hanum sangat mengagumi Fatma sebagai Ibu dan muslimah yang saleh.

Karena kedekatannya, Fatma pernah mengajak Hanum ke Bukit Kehlenberg, tempat Mustafa gagal menyebarkan Islam di Eropa Barat dari Turki. banyak kisah perjalanan Islam di Eropa yang dipelajari Hanum dari Fatma, khususnya tentang kesultanan Utsnaniyah dan Mustafa Pasha. Rangga juga turut belajar banyak hal sebagai seorang muslim yang berdomisili di Eropa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun