Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Healthy Pilihan

Benarkah Varian Delta Sudah Punah?

13 Februari 2022   16:06 Diperbarui: 13 Februari 2022   16:14 243
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Covid 19 (sumber: paho.org)

Akhir-skhir ini sejak Desember 2021 bila seseorang terpapar virus Covid-19 selalu ditengarai terpapar varian Omicron. Memang varian Omicron yang ditengarai saat ini berjangkit.

Dan dengan yakinnya, pihak-pihak yang berkompeten mengatakan agar jangan terlalu panik bila setelah melakukan tes Swab atau Antigen dinyatakan positif. 

Karena varian Omicron ini cirinya cepat menular, tetapi dampaknya tidak berat (mild), sehingga cukup isoman saja, tidak perlu ke rumah sakit, karena tidak parah dan menyebabkan kematian.  

Benarkah hal ini?

Meski makin hari laporan keterpaparan makin tinggi dan jumlah yang meninggal dunia bertambah cukup signifikan.

Terpikir ada hal yang "aneh" dari Covid19 yang makin hari makin banyak varian-nya. Mutasi virus akan selalu terjadi karena virus adalah sesuatu yang "hidup", walaupun sering diinformasikan virus "tidak hidup". 

Hingga  sekarang ini kita sudah mengenal paling tidak 6-7 varian dari virus Covid19 ada yang disebut Alfa, Beta, Gamma, Delta, Kappa dan Omicron dan yang paling akhir istilahnya ada yang menamakan "anak Omicron" dan sangat berbahaya.

Yang selalu menjadi pertanyaan adalah  setelah Omicron muncul, kemana varian sebelumnya? Apa mereka masih beredar di masyarakat? Kalau benar masih beredar, kenapa kok tidak pernah disebut lagi? 

Apa perlakuan virus ini sama dengan perlakuan manusia pada mode pakaian. Rok mini pernah top pada tahun 1960-1970an, semua orang sibuk membicarakan dan mengenakan rok mini. 

Setelah itu muncul yang namanya midi dan rok mini mulai tersingkir, tetapi sebenarnya masih ada juga orang yang memakai rok-mini sampai sekarang, hanya saja tidak menjadi perhatian lagi.

Virus punya beberapa siklus, yaitu masa inkubasi, masa aktif dan masa non aktif. Menurut informasi yang beredar, pada masa inkubasi dan aktif bisa menular dan pada masa non aktif sudah tidak bisa menular lagi, tetapi orang yang pernah terpapar akan tetap memiliki virus tersebut entah sampai kapan.  

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun