Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menaklukkan Diri Sendiri

17 Maret 2021   08:29 Diperbarui: 17 Maret 2021   08:29 2744
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menaklukan diri (Sumber: keralapool.com)

Hal paling sulit dalam hidup ini adalah menaklukkan diri sendiri. Bahkan seorang psikolog atau psikiater paling sulit menaklukkan dirinya sendiri dibandingkan dengan orang mana pun yang pernah berkonsultasi pada mereka. Harus diakui bahwa menaklukkan diri sendiri merupakan hal yang paling sulit.

Seringkali Anda merasa kesulitan saat berusaha membuat diri Anda hidup dengan baik dan teratur. Dibutuhkan usaha yang terus menerus. Namun, sulit bukan berarti tidak bisa. Yang penting jangan pernah menyerah.

Mungkin Anda pernah gagal, mungkin Anda sering melakukan kesalahan. Dan hal itu membuat Anda tidak yakin dapat lepas dari berbagai kesalahan. Anda harus benar- benar berusaha menaklukkan diri sendiri karena usaha itu tidak pernah sia-sia.

Kesulitan apa yang Anda hadapi di dalam diri Anda? Apakah Anda sedang berjuang untuk menaklukkan sikap marah, iri hati, sombong, tidak mau memafkan, kikir, ketergantungan obat-obatan,  nafsu seks bebas, atau berbagai hal lainnya? Setiap manusia memiliki perjuangan berbeda,  tapi ingatlah bahwa upaya sungguh-sungguh pasti akan berhasil.
Perjuangan apa yang sedang Anda hadapi di dalam diri Anda saat ini? Apakah Anda bisa menang terhadap diri sendiri? Bagaimana caranya?

Anda harus terus berusaha tanpa henti dalam menghadapi pergumulan di dalam diri Anda.

Seperti ungkapan Plato, filsuf Yunani terkenal, "Kemenangan pertama dan terbaik adalah nenaklukkan diri sendiri."

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun