Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Hobby Pilihan

Dewi Sumardi, Kompasianer dengan Tiga Novel

6 Februari 2021   18:51 Diperbarui: 7 Februari 2021   06:51 253
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cover buku (sumber: goodreads.com)

Dewi Sumardi, seorang Kompasianer yang tinggal di luar Indonesia karena mendampingi suaminya. Bergabung di Kompasiana tahun 2013 dan kini tinggal di Harare, ibukota Zimbabwe, Afrika bagian Selatan. Sebelumnya, Dewi lama menetap di Azerbaijan, sebuah negara pecahan Uni Soviet. Setelah sempat kembali ke Jakarta, kembali suami mendapat penugasan ke Zimbabwe.

Saat diberitahukan harus pindah ke Zimbabwe, Dewi mencoba mencari informasi mengenai Zimbabwe melalui mesin pencari Google, didapat info bandaranya gelap dan kecil.

Penerbangan menuju Zimbabwe dari Addis Abeba yang semula terjadwal akan tiba di Harare siang hari mengalami penundaan, sehingga harus tiba di Harare jam delapan malam. Dan benar kondisi bandara sudah gelap termasuk lampu jalanan menuju hotel. Dewi akhirnya menyadari bahwa Zimbabwe tidak seseram informasi yang diperolehnya karena ternyata cukup hijau. Lalu di Harare juga ada toko Tionghoa dimana Dewi bisa membeli tepung serta toko India untuk membeli daging halal.

Transportasi umum di Harare menyediakan bis dan taxi, namun Dewi lebih nyaman menggunakan kendaraan pribadi. Berkendara sebagai seorang wanita cukup aman, asal jangan pada malam hari.

Untuk menuju Zimvabwe dari Indonesia sudah tersedia penerbangan langsung dengan Ethiopian Airways yang memiliki jalur penerbangan Jakarta-Bangkok-Addis Abeba-Harare. Daerah wisata di Zimbabwe cukup banyak, Dewi sudah pernah mengunjungi kota kedua terbesar di Zimbabwe, wisata hutan dan mengunjungi reruntuhan dinasti Zimbabwe Raya yang sudah ditetapkan sebagai situs yang dilindungi oleh Unesco. Sangat disayangkan dengan adanya pandemi Covid, Dewi belum banyak mengeksplorasi Zimbabwe, namun Dewi optimis pasti bisa menulis novel dengan latar belakang Zimbabwe. Untuk memasuki Zimbabwe, hanya diperlukan mengurus Visa on Arrival, sedangkan untuk memasuki Zambia harus mengajukan visa.

Bicara mengenai hobinya menulis, Dewi banyak menulis tentang Azerbaijan di Kompasiana. Karena kedekatannya dengan komunitas Fiksiana Dewi akhirnya berhasil menerbitkan tiga novel, yakni "Duka Darah Biru" dan "Ada Surga di Azzahra" yang diterbitkan Jentera Pustaka. Satu novelnya lagi yang diterbitkan penerbit mayor BIP "Janji Di Tepi Laut Kaspia" banyak berkisah tentang wista di kota Baku, Azerbaijan yang dibalut dengan kisah romantis Damar dan Wulan.

Juga Dewi pernah diminta membuat buku untuk anak-anak dalam bahasa Inggris, yakni "Let's Learn English Alphabetics A-Z" yang diterbitkan Nobel Edumedia. Bersama dengan Kompasianer lainnya, Dewi juga pernah menerbitkan dua buku keroyokan "36 Kompasianer Merajut Indonesia" dan "25 Kompasianer Wanita Merawat Indonesia" yang diterbitkan oleh Peniti Media.

Demikianlah intisari dari KotekaTalk ke 21 yang menghadirkan Dewi Sumardi sebagai nara sumber kedua pada acara webinar Koteka, Sabtu 6 Februari 2021 dengan moderator Ony Jamhari.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Hobby Selengkapnya
Lihat Hobby Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun