Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Gadget Pilihan

Ketika WhatsApp Buat Aturan Baru

9 Januari 2021   12:40 Diperbarui: 13 Januari 2021   19:09 531
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
WhatsApp (sumber: tribunnews.com)

Tadi pagi saat membuka aplikasi WhatsApp saya diminta persetujuan bila ingin terus menggunakan WhatsApp. Salah satu persetujuan itu diminta menyetujui data pada WhatsApp dibsgikan ke induknya yaitu Facebook.

Beberapa teman di Amerika Serikat, Canada dan Australia juga menerima permintaan serupa. Ada teman yang mengatakan salah sendiri mengisi data asli di sosial media. Akibatnya jadi seperti ini, perusahaan pemilik aplikasi bisa bersikap "nakal" ingin membagikan data ke perusahaan induknya.

Bila data ini hanya untuk keperluan pemasaran sih tidak masalah, paling sebagai kompensasi agar perusahaan sosial media bisa mendapat fee dari iklan dan upaya pemasaran lainnya. Toh saat ini menggunakan aplikasi WhatsApp juga gratis, kecuali aplikasi WhatsApp for Business.

Hal ini sama halnya bagi para pembaca Kompasiana, bila tidak mau terganggu iklan saat membaca, maka jadilah Priority Member. Juga bila mau menikmati fasilitas lain seperti menyimpan draft dokumen lebih dari dua artikel

Kembali ke laptop, eh ke WhatsApp, apakah kini orang perlu kawatir dan gelisah bila datanya mau dibagikan ke Facebook. Kalau pihak WhatsApp diam-diam membagikan data Anda ke Facebook Anda juga tidak tahu khan? 

Buktinya, Anda sering menerima surat elektronik penawaran dari perusahaan yang tidak Anda kenal, padahal kecuali data alamat surat elektronik tidak ada data  lain yang ditulis. Data alamat surat elektronik di Facebook memang tidak bisa dihindari, karena diperlukan. Tetapi bahwa ada alamat surat elektronik dari sumber yang tidak jelas dan bisa masuk ke mailbox Anda; menunjukkan bahwa data Facabook sudah dibagikan atau dibajak diluar sepengetahuan pemiliknya.

Menurut pendapat saya, biarkan saja orang yang mengajak pindah dari WhatsApp ke Signal atau Telegram. Yang penting baca baik-baik permintaan persetujuan WhatsApp tentang data sharing dan Anda coba memahaminya. Jangan buru-buru panik terus mau ganti pakai platform lain. Belum tentu platform lain lebih aman dan yang pasti akan lebih merepotkan Anda.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Gadget Selengkapnya
Lihat Gadget Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun