Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Sejarah Masuknya Islam di Tiongkok

1 November 2020   18:40 Diperbarui: 1 November 2020   18:43 99
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Masjid Niujie (sumber: kontraktorkubahmasjid.com)

Melihat bentuk arsitekturnya orang tidak menyangka bangunan ini adalah sebuah masjid. Bangunan ini saya temui saat mengunjungi Beijing. Arsitekturnya seperti kuil pada film-film silat, namun setelah melihat dari dekat barulah saya yakin bangunan ini adalah sebuah masjid.

Masjid ini terletak di Niujie dan menurut penuturan pemandu wisata masjid ini didirikan kira-kira 1.000 tahun yang lalu diatas tanah seluas 6.000 meter persegi dan sudah beberapa kali mengalami renovasi oleh Pemerintah Tiongkok.

Karena perawatan rutinnya, meski sudah berusia ribuan tahun masjid ini tetap tampak kokoh dan bersih. Syarat untuk memasuki kompleks masjid Niujie harus berpakaian sopan, artinya celana panjang bukan celana pendek.

Menurut sejarah, agama Islam masuk ke daratan Tiongkok pada sekitar abad ke tujuh tarikh Masehi. Menurut data statistik pemerintah Tiongkok, pada saat ini terdapat sekitar 30 juta penganut agama Islam. Dan agama Islam adalah salah satu dari ima agama besar di Tiongkok.

Penganut agama Islam tersebar di seluruh daratan Tiongkok, dengan mayoritaz terdapat di daerah otonomi Xinjiang Ughur dan daerah otonomi Hui Ningxia. Selebihnya terdapat di daerah Yunnan, Gansu dan Qinghai.

Diduga agama Islam masuk ke Tiongkok melalui utusan Kerajaan Arab  yang berkali-kali mengunjungi Tiongkok pada pemerintahan dinasti Tang (651-798 Masehi). Juga melalui pedagang muslim dari Arab dan Persia yang masuk melewati jalur sutera dan masuk ke daratan Tiongkok. Pedagang ini masuk dan tinggal di kota-kota seperti Guangzhou, Yangzhou, Hangzhou, Ningbo, Quinzhou serta terus ke pedalaman daratan Tiongkok Chang-an dan Kaifeng untuk menjual gading  perhiasan, rempah-rempah  cula badak dan bahan obat lalu kembali ke Arab dan Persia dengan membawa sutera, porselen, teh dan barang-barang asal Tiongkok lainnya.

Dua daerah otonomi Ughur Xinjiang dan Hui Ningxia setara dengan provinsi, sedangkan lainnya setara kabupaten.

Utusan kaisar Tiongkok yang diutus menghadap raja-raja di nusantara ditengarai juga banyak yang beragama Islam. Salah satu panglima perang yang terkenal adalah Chengho, sehingga terdapat beberapa masjid Chengho di Indonesia, seperti di kota Palembang, Bogor, Surabaya , Gowa dan Balikpapan serta Gedung Batu Semarang.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun