Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Balaslah Kejahatan dengan Kebaikan

15 Oktober 2020   05:39 Diperbarui: 15 Oktober 2020   12:58 149
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dendam (sumber: nationalgeographic.grid.id)

Dalam masyarakat Betawi ungkapan ini cukup dikenal  "kalau Anda jual, pasti kami beli". Ungkapan ini sering mengemuka saat dua orang atai kelompok saling bersitegang. Artinya kira-kira bila Anda memukul maka akan kami layani dengan pukulam pula.

Bila Anda tidak mau dipukul, maka sebaiknya Anda jangan memukul orang lain.

Bila Anda disakiti, atau dilukai perasaannya, sebaiknya jangan membalas dengan menyakiti orang itu. Karena bila Anda belum pada saatnya.membalas dendam Anda, maka justru akan menimbulkan rasa gelisah, kalut, hilangnya rasa damai, hilangnya suka cita, stress, rasa gundah yang akan membuat Anda selalu gelisah. Menjadi pembalas dendam dan pembenci justru akan membuat diri Anda sengsara

Bila Anda ingin mendapatkan perlakuan yang baik dari orang lain maka Anda harus memperlakukan orang lain dengan baik pula. Bila hati Anda tidak ingin dilukai maka sebaiknya jangan melukai hati orang lain.

Pada setiap kesempatan Anda harus berlaku baik dan bermurah hati kepada orang lain, sehingga kebaikan dan kemurahan hati yang akan Anda terima sebagai balasannya.

Sikap ingin membalas dendam pada perbuatan orang lain  dapat berakibat tidak menguntungkan,  bahkan dapat menjadi bumerang bagi diri Anda sendiri. 

Seringkali karena Anda tidak dihornati, maka hati Anda dipenuhi  kebencian dan rasa marah pada seseorang. Sebaiknya jangan menyimpan dendam terhadap orang lain, sebaiknya  Anda harus membalas kejahatan dengan tindakan baik.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun