Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Dunia Memang Tidak Utuh

7 Oktober 2020   20:58 Diperbarui: 7 Oktober 2020   21:02 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Dunia. (sumber: NASA GSFC via nationalgeographic.com)

Seorang mahasiswa pandai yang sedang memulai penyusunan skripsinya, memiliki masalah yakni tidak suka dengan dosen pembimbingnya. Ia selalu menolak petunjuk yang diberikan oleh dosen pembimbingnya.

Suatu hari sang Rektor, pimpinan universitas, memanggilnya. "Benarkah Anda mempunyai masalah dengan dosen pembimbingmu?

Hal apakah yang membuatmu kurang puas terhadap beliau?"

Mahasiswa itu tanpa segan mengutarakan kekurangan dan kejelekan dosennya. Sang Rektor mendengarkan dan terus menggali kekurangan sang dosen dan meminta pendapatnya.

Hingga sang mahasiswa kehabisan ide mengenai saran-saran perbaikan untuk  dosen pembimbingnya, akhirnya sang Rektor berkata, "Kalau sudah selesai, sekarang giliran saya yang akan bicara, ya?" Sang mahasiswa hanya mengangguk, mengiyakan

Rektor berkata, "Anda memiliki sifat yang hanya membedakan hitam putih secara jelas, memandang kekurangan dosen pembimbingmu buruk laksana musuh."

Sang mahasiwa hanya mengangguk dan berkata dengan bangga, "Anda benar, pak Rektor.

Saya memang orang yang memiliki sifat yang tegas!"

Sang Rektor melanjutkan, "Apakah Anda tahu, bahwa dunia ini adalah dunia yang tidak utuh?

Langit setengah, bumi setengah; pria setengah, wanita setengah; bajik setengah, jahat setengah; jernih setengah, keruh setengah. Sangat disayangkan, apa yang Anda miliki adalah dunia yang tidak utuh."

Sang mahasiswa tercengang sejenak, lalu bertanya, "Kenapa pak Rektor mengatakan yang saya miliki adalah dunia yang tidak utuh?"

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun