Kota Jakarta kini sudah identik dengan gedung pencakar langit dan mall. Sering kali saat akhir pekan, warga menyerbu mall-mall untuk berbelanja atau sekedar menghabiskan waktu untuk menikmati kuliner atau minum kopi atau berburu dessert.
Bagi yang ingin berwisata alam lebih condong mencari ke Bogor, Sukabumi, Lembang atau Puncak, namun harus berkutat dengan kemacetan panjang.Â
Nah, percayakah Anda bila ternyata di dalam kota Jakarta masih ada tempat untuk wisata alam? Namanya, Taman Wisata Alam Angke Kapuk, terletak di Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta Utara. Lokasi di depan PIK Avenue, tepat di belakang gedung megah berarsitektur Tionghoa yakni gedung Tzu Chi Indonesia. Setelah Anda menyusuri bagian belakang gedung Tzu Chi, nah tepat di depan gerbang Tzu Chi School, Anda akan tiba di pintu gerbang Taman Wisata Alam Angka Kapuk.
Taman Wisata Alam Angke Kapuk berupa hutan mangrove yang berdiri di atas tanah seluas hampir 100 hektare, diresmikan oleh Pemprov DKI Jakarta tahun 2007 pada era Gubernur Sutiyoso. Anda cukup membayar 30 ribu Rupiah per orang untuk memasuki Taman Wisata Alam ini.
Tersedia area parkir yang cukup luas, namun banyak aturan yang wajib diatasi pengunjung, seperti dilarang membawa kamera (kamera smart phone masih diizinkan), dilarang membuang sampah sembarangan, dilarang memancing dan dilarang bersandar di pagar jembatan. Dilarang bersandar karena dikawatirkan berat tubuh tidak kuat ditanggung oleh kayu atau bambu sehingga dapat berakibat cedera karena tercebur ke dalam air.
Jalanan atau track untuk berjalan kaki sangat tepat bagi mereka yang gemar olahraga jalan kaki atau lari, selain track beraspal, berpasir, ada juga track yang dibentuk dari potongan bambu. Bagi Anda yang lelah berjalan, di beberapa lokasi tersedia tempat duduk untuk beristirahat.
Di kawasan ini ke aneka ragaman hayati terus dipertahankan, ada kawasan burung dengan 91 jenis burung, 28 burung air dan 63 burung hutan, ada diantaranya burung yang dilindungi karena terancam punah. Beberapa burung yang sering tampak adalah bangau, kuntul, cangak, ketilang, prenjak Jawa dan lain-lain. Satwa lainnya adalah monyet, biawak air, berang-berang dan aneka ular dan di dalam air terdapat ikan glodok, udang bakau dan kepiting bakau . Bagi Anda yang ingin ikut menanam mangrove juga tersedia kawasan yang disediakan untuk menanam pohon bakau, yang sangat berguna untuk menahan abrasi air laut. Beberapa jenis bakau yang ada di TWA ini adalah Api-api (Avicenea), Bakau (Rhizopora Mucronata dan Rhizopora Styloza) dan Bidara (Sonneratia Caseolaris). Disarankan bila Anda ke area ini untuk membalur bagian tubuh yang terbuka denga krim anti nyamuk, agar Anda tidak diserang nyamuk selama prosesi penanaman pohon bakau.
Kawasan ini meski merupakan aset Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, dan dibawah pengawasan Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan DKI Jakarta, Â namun dikelola oleh swasta dan merupakan kawasan konservasi yang dilindungi (suaka). Semoga perawatan terus dilakukan dengan baik dan cermat, khususnya demi keamanan pengunjung. Karena saat berkunjung, tampak ada beberapa bambu yang sudah kurang layak dipijak, sehingga harus segera diperbaiki. Juga pada beberapa lokasi yang licin, sebaiknya ditambahkan pagar agar pengunjung dapat berpegang pada pagar tersebut.
Anda tertarik untuk mengunjungi kawasan wisata alam ini? Silakan rencanakan kunjungan Anda ke Pantai Indah Kapuk.