Selain dagingnya yang empuk dan menggunakan daging merah, kuahnyapun berwarna agak merah dengan rasa sedikit asam menyegarkan. Baik buntut goreng maupun buntut rebus, sama-sama enaknya.
Sebagai titik akhir perjalanan, peserta diajak mengunjungi dan berswa foto di rumah makan bintang lima "De Kunstkring Paleis". Rumah makan ini menempati bangunan kuno bekas bangunan di era kolonial Belanda yang dibangun pada tahun 1914, selain sebagai rumah makan juga sekaligus berfungsi sebagai galeri seni dan toko kue (bakery).
De Kunstkring Paleis (sumber: Jakarta Food Traveler)
Bagi peserta yang berminat mencicipi kelezatan masakan De Kunstkring yang berupa masakan Indonesia dengan pengaruh budaya Eropa khususnya Belanda seperti Bitterballen, Risoles Salad, Bruinebonnen soep, Indonesian Sate, Empal, Ikan Panggang, Bistik Daging, Tahu Telor, dan Poppertjes dapat memesan makanan, tentunya dengan beaya sendiri.Â
Andalan toko kuenya adalah Apple Strudle yang crunchy di bagian luarnya tetapi empuk di bagian dalamnya.
Apple Strudle (sumber: Jakarta Food Traveler)
Perjalanan menjelajah kawasan Gondangdia ini akan memperkaya pengalaman berkuliner Anda, khususnya mengenai kuliner tempo dulu yang masih eksis hingga masa kini.
Lihat Travel Story Selengkapnya