Mohon tunggu...
Sutiono Gunadi
Sutiono Gunadi Mohon Tunggu... Purna tugas - Blogger

Born in Semarang, travel-food-hotel writer. Movies, ICT, Environment and HIV/AIDS observer. Email : sutiono2000@yahoo.com, Trip Advisor Level 6 Contributor.

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Berburu Kuliner di Kota Semarang yang Murah dan Enak

28 Februari 2018   07:04 Diperbarui: 28 Februari 2018   14:17 2530
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang selain dikenal sebagai ibukota provinsi Jawa Tengah, juga terkenal dengan kulinernya yang enak dan murah. Sangat jarang menemukan suatu kuliner yang enak dan murah, biasanya kuliner yang enak biasanya mahal harganya. Rata-rata semua teman saya yang tinggal di luar negeri dan berlibur di kota Semarang dalam beberapa hari saja, langsung timbangan badan naik sekitar 2-3 Kilogram. Yuk kita telusuri bersama kuliner apa saja yang dapat kita cicipi di kota Semarang.

Hari Pertama

Pagi hari biasanya saya berpesan kepada teman yang menginap di hotel, pesan kamar hotel saja ya, tanpa makan pagi di hotel, karena sangat sayang sarapan di hotel, karena di kota sudah menunggu kuliner Semarang yang sangat menggoda kelezatannya. Untuk sarapan di pagi hari, kita dapat berburu soto ayam. Ada beberapa soto yang menjadi legenda di kota Semarang, sebut saja Soto Bokoran, Soto Selan, Soto Wito dan Soto Mbak Lin. Soto ayam ini disajikan dengan aneka pilihan lauk yang menggoda seperti sate kerang, sate daging, telur, tempe goreng dan lain-lain. Cukup satu mangkok saja, karena masih banyak kuliner yang harus dikunjungi.

Soto Semarang (dokpri)
Soto Semarang (dokpri)
Karena jarak dari satu lokasi ke lokasi di kota Semarang tidak terlalu berjauhan, jarak bukanlah masalah. Setelah berburu soto ayam, kita bisa berburu nasi ayam atau sego ayam. Nasi ayam ini hampir mirip dengan nasi liwet di Solo, nasi gurih dengan suwiran ayam, tahu putih lalu disiram dengan kuah labu, yang kadang ada kreceknya. Lauk tambahannya ada sate hati, sate ampela, sate usus dan lain-lain. Nasi ayam yang menjadi incaran para wisatawan adalah nasi ayam Mbok Nem, Bu Pini dan di depan sekolah Santo Yusuf Bangkong.

Untuk makan siang, Anda bisa memilih Kepiting Nyoto Roso dengan andalannya kepiting taoco, kepiting telur asin dan kepiting lada hitam.  Bila Anda malas menyantap kepiting yang tangan harus kotor, Anda dapat mencari Sate Kempleng, sate sapi berupa daging dan jeroan dengan potongan besar, disajikan dengan bumbu sambal kacang terpisah, ditemani dengan potongan bawang merah dan cabe hijau. Sedaaaap ....

Untuk beristirahat menurunkan makanan yang sudah antre di dalam perut, Anda dapat menuju Toko "Oen", gerai ice cream legendaris yang usianya hampir 100 tahun dan masih mempertahankan interior jadulnya. Pesanlah aneka ice cream yang paling menjadi rebutan adalah tutti frutti.

Untuk makan malam, Anda dapat memilih bistik kambing Bustaman, bistik yang dibuat dari potongan daging kambing yang dicampur dengan potongan kentang dan tomat segar serta daun selada, lalu disiram dengan kuah bistik yang sedap. Atau Anda boleh memilih Sate Kambing yang legendaris di dekat Jembatan Berok. Masih belum terlalu kenyang, Anda dapat berburu Tahu Gimbal dan Tahu Pong. Gimbal adalah sebutan untuk udang yang diberi tepung dan taoge lalu digoreng, sedangkan tahu pong adalah sejenis tahu yang isinya kosong disantap dengan bumbu kecap.

Bila Anda masih belum kenyang juga, masih dapat menyantap tahu petis sambil minum wedang ronde, wedang kacang atau wedang roti.

Hari Ke dua

Untuk sarapan pagi hari, kini saya akan mengajak Anda untuk menikmati nasi goreng babat, selain itu ada juga babat gongso.  Babat adalah bagian perut dari sapi. Sangat jarang mendapatkan nasi goreng babat di kota lain, kecuali bila ada orang Semarang yang membuka rumah makan di kota lain, baru kemungkinan Anda dapat menjumpai menu nasi goreng babat. Pagi menjelang siang, Anda dapat melakukan brunch sambil menikmati lunpia Semarang yang sangat terkenal. Lunpia adalah akulturasi budaya Tionghoa dan lokal. Lunpia adalah potongan bambu muda yang dicampur dengan udang dan dibungkus kulit lunpia, disajikan dalam kondisi tanpa di goreng (istilahnya lunpia basah) dan di goreng (istilahnya lunpia goreng). Lunpia disantap dengan bumbu cairan kental berwarna coklat, bawang dan acar. Penjual lunpia yang banyak diburu orang adalah Lunpia Mbak Lin, Lunpia Gang Lombok dan Lunpia Mataram.

Siang hari, Anda dapat menikmati nasi pecel Yu Saji atau Mbok Sadur, pilihan lain adalah Nasi Gandul dan Nasi Pindang. Nasi Gandul ini sebenarnya bukan kuliner asli Semarang, melainkan kuliner asal kota Pati, sedangkan Nasi Pindang adalah kuliner asli dari kota Kudus. Pilihan alternatif lainnya adalah Belut Sampangan atau Swikee. Hanya saja Swikee ini masih belum jelas halal atau tidak, karena ada sebagian teman-teman muslim yang menyantapnya tetapi ada juga yang mengharamkannya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun