- Jangan Terlalu Membebani Anak dengan Masalah Orang Dewasa: Anak-anak tidak boleh merasa bertanggung jawab atas masalah perceraian orang tua dan tidak boleh terbebani dengan masalah tersebut .
- Terapkan Rutinitas yang Konsisten: Rutinitas yang konsisten membantu anak-anak merasa aman dan terjaga keamanannya. Ciptakan rutinitas baru yang konsisten untuk membantu anak-anak merasa stabil dan aman, serta membantu mereka beradaptasi dengan perubahan yang sedang terjadi .
- Beri Kesempatan pada Anak untuk Mengekspresikan Perasaannya: Anak-anak perlu merasa memiliki ruang yang aman untuk mengekspresikan perasaannya. Izinkan anak-anak untuk berbicara tentang perasaan mereka dan berikan kesempatan untuk mengekspresikan diri dengan cara yang positif .
- Konsultasikan dengan Profesional Kesehatan Mental: Jika anak-anak mengalami kesulitan dalam mengatasi trauma perceraian orang tua mereka, mencari bantuan dari profesional kesehatan mental seperti psikolog atau konselor dapat membantu anak-anak mengatasi perasaan dan emosi mereka, serta memberikan dukungan yang optimal bagi anak-anak untuk pulih dari trauma yang mereka alami .
- Jelaskan Kondisi dengan Terbuka: Berterus teranglah kepada anak bahwa Anda dan pasangan akan berpisah sehingga kemungkinan besar anak akan ikut salah satu orang tua .
- Berikan Pengertian Bahwa Kedua Orang Tua Tetap Menyayangi Mereka: Jelaskan pada si kecil, walaupun ia akan ikut salah satu orang tua, baik Anda maupun pasangan akan tetap menyayanginya. Hal ini dapat membuat anak korban perceraian tidak merasa kurang kasih sayang orang tua .
- Hindari Konflik di Depan Anak: Hindari bertengkar di depan anak, karena anak dapat memiliki trauma tersendiri jika melihat orang tua bertengkar .
- Jadilah Pendengar yang Baik: Anak yang menderita trauma sangat membutuhkan sosok pendengar yang baik. Bangun komunikasi antara orang tua dan anak dalam situasi yang membuat anak nyaman untuk menyampaikan apa pun yang ada dalam pikiran dan perasaannya .
- Fokus pada Kebutuhan Emosional Anak: Tetaplah perhatian terhadap kebutuhan emosional anak-anak Anda, cari dukungan bila perlu, dan pertahankan lingkungan yang positif dan suportif .
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI