Mohon tunggu...
Sutanto Bantul
Sutanto Bantul Mohon Tunggu... Penulis dan Penggerak Literasi

Guru Seni Budaya MTsN 3 Bantul

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Pengajian Bakda Subuh MWC NU Sanden di Ceme Srigading

11 Februari 2025   10:52 Diperbarui: 11 Februari 2025   10:52 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jamaah menyimak tausiah Kyai imam Abdurrahman, Sabtu (8/2/25)(Sumber: dok.sutanto)

Sanden- Menjadi orang yang taat sebenarnya cukup berat untuk melaksanakannya namun itu semua pada akhirnya akan mendapatkan anugerah kemuliaan dunia dan akhirat dari Allah SWT. Untuk bisa melaksanakan jamaah Salat Subuh secara isiqomah saja bukan sesuatu yang ringan, karena ada saja gangguannya dari rasa malas atau belum terbukanya hati.

Hal tersebut disampaikan Kyai Imam Abdurrahman dari Colo, saat memberi tausiah di hadapan jamaah Masjid Ceme Srigading Sanden Bantul dalam rangkaian Pengajian Rutin MWC NU Sanden, Sabtu pagi (8/2/2025).

Dalam kesempatan itu hadir Ketua Tanfidziyah MWC NU Sanden, Miftakhul `Ain, S.Ag dari jajaran pengurus lainnya.

         

Kyai Imam Abdurrahman saat memberi tausiah di masjid Ceme, Sabtu 8/2/2025  (Sumber: dokSutanto)
Kyai Imam Abdurrahman saat memberi tausiah di masjid Ceme, Sabtu 8/2/2025  (Sumber: dokSutanto)
  Kyai Imam mencontohkan, untuk datang ke pengajian usai Subuh, tidak tidak usah takut selesainya kesiangan dan mengkhawatirkan berjurangnya rezeki yang akan diperoleh. Karena bisa saja mesti kita terlambat datang ke pekerjaan di pasar misalnya namun justru kita yang datang belakangan akan diserbu pembeli karena atas izin Allah.

"Orang yang melaksanakan taat ibaratnya adalah seorang pengembara, artinya akan banyak mendapatkan tantangan kesulitan dan jauh dari rasa senang. Ngaji yang kita lakukan pagi ini sebagai suatu upaya agar hati kita tetap hidup. Dengan mengaji kita senantiasa berada di jalan kebaikan," imbuhnya.

Imam Abdurrahman mengingatkan agar kita jangan sampai terlalu mencintai dunia, karena kesalahan yang kita buat seringkali disebabkan karena kita berlebihan mencintai dunia.

Padahal sesungguhnya kita mesti meneladani Rasulullah SAW yang senantiasa mengambil dunia seperlunya saja.

            "Di setiap saat kita berupaya senantiasa mendoakan saudara-saudara kita sesama muslim, karena pada hakikatnya doa yang kita kirimkan akan kembali kepada diri kita.

Jamaah dengan tekun menyimak tausiah di Masjid Ceme, Sabtu (8/2/25) (sumber.dok.sutanto)
Jamaah dengan tekun menyimak tausiah di Masjid Ceme, Sabtu (8/2/25) (sumber.dok.sutanto)

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun