Mohon tunggu...
Sutan Syah Alam
Sutan Syah Alam Mohon Tunggu... pelajar/mahasiswa -

Passionate on Architecture, Football, and other amusing things.

Selanjutnya

Tutup

Olahraga Pilihan

“We’ll miss Man. United in Champions League!”

10 April 2014   15:35 Diperbarui: 23 Juni 2015   23:50 116
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Olahraga. Sumber ilustrasi: FREEPIK

Pep Guardiola akhirnya dapat bernafas lega dan menatap kedepan sekarang setelah kemenangan 3-1 atas Man. United malam tadi memastikan anak asuhnya melaju ke semifinal Champions League. Tanpa memainkan Javi Martinez yang kena akumulasi kartu dan Bastian Schweinsteiger yang terkena kartu merah pada leg pertama di Old Trafford, Pep memainkan skuat terbaiknya dengan menurunkan Gotze yang dipasang sejak awal. Begitupun kapten Philip Lahm yang diplot kembali sebagai full-back kanan mengharuskan Munchen bermain tanpa defensive midfielder. Tim dengan folosofi possession dan memainkan high difensive line memang tidak terlalu membutuhkan seorang gelandang bertahan.

Pertandingan berjalan layaknya pertemuan pertama di Old Trafford, dan sebagaimana yang sudah diprediksikan banyak pundit dan penggemar sepak bola. Man. United bertahan total dan Bayern tetap kesulitan menembus kokohnya pertahanan United dibabak pertama. Berbeda dari leg pertama, Smalling dan Evra bermain sejak awal. Evra ditugaskan untuk mengawal Robben sementara Jones tetap mengawal Ribery seperti pada leg pertama. Ribery acap kali dengan mudah mempermainkan Jones disisi kanan pertahanan United, namun pada pertandingan malam tadi, situasinya berbeda. Seolah sudah belajar dari pertemuan pertama, Jones berkali-kali menggagalkan usaha Ribery. Terhitung total 3 kali Jones melakukan tackle success terhadap Ribery pada babak pertama. Hal tersebut membuat serangan beralih ke sisi kiri pertahanan United. Dan dari sisi tersebutlah sumber malapetaka bagi anak buah David Moyes.

Evra tidak bisa menghentikan laju Robben meski sesekali berhasil melakukan intersep. Namun sudah tak terhitung berapa kali Robben berhasil melakukan shoot jarak jauh atau mengumpang langsung ke kotak penalti. Robben kesulitan menembus sisi kiri United saat dikawal Buttner pada leg pertama. Tetapi malam tadi, Robben is having a party.

Buttner memang unggul dalam defensif dan melakukan trackback saat terjadi serangan balik dari Bayern. Namun lemah dalam hal ofensif. Sementara Evra kurang rajin melakukan track back sehingga Kagawa kerap kali turun ke posisi yang ditinggalkan Evra. Seperti yang sudah kita ketahui tiap pemain memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Evra sangat bagus dalam membangun serangan. Evra beberapa kali melakukan tusukan dari kiri, dan puncaknya adalah saat terjadi gol pembuka dari United pada pertandingan tersebut.

Umpan Valencia dari sisi kanan awalnya tidak ada yang menyambut, sampai ketika Evra datang dari belakang dan melakukan tendangan volley kencang dari luar kotak penalti. Kiper mana pun tak bisa menghalau tendangan tersebut. United unggul 0-1. Allianz arena sunyi seketika.

Babak kedua merupakan titik kebangkitan dari permainan Man. United pada malam itu. Man. United terus menyerang sampai gol dari Evra tercipta. Namun seolah masih terbawa euforia, Man. United yang sedang tidak fokus dalam bertahan mendapat serangan cepat dari Bayern yang berbuah gol sundulan dari Mandzukic yang hanya berselisih 22 detik. Setelahnya Bayern kembali memegang kendali. Dan saat itu Evra-lah yang sedang menjaga Mandzukic.

Seperti yang sudah tertulis diatas, Evra lemah dalam bertahan, dan dari sisi tersebut lahirlah 2 gol tambahan dari Bayern. Robben menjadi aktornya. Gol kedua dari Muller, tercipta setelah Robben yang melakukan umpan datar namun bola mengenai kaki Evra yang kemudian dengan mudah dilanjutkan oleh Muller. Gol ketiga datang dari kaki kiri pemain Belanda tersebut. Serangan balik yang sangat cepat membuat pertahanan Man. United –yang masih menyusun puzzle- belum siap menerima terjangan yang kesekian kalinya dari Robben. Setelah melewati Evra dari sisi kiri, Robben berlari ketengah memancing bek keluar dan tendangannya sedikit mengenai kaki Vidic yang membuat bola semakin sulit dihalau De Gea. Gol ke-3 untuk Bayern. Hal tersebut membuat Evra terlibat disemua gol malam tadi.

3-1. Manchester United tamat. Mungkin beberapa fans United masih berharap dengan berkaca pada final 1999 di Camp Nou saat menjuarai Champions League. Pada saat itu Man. United yang tertinggal 1-0 dari Bayern berhasil membalikkan keadaan lewat 2 gol pada saat injury time. Tetapi hal tersebut tidak berlaku di Allianz Arena.

Sesungguhnya terdapat perkembangan yang lumayan signifikan dari permainan Moyes. Man. United dapat betahan sebagus itu. Man. United tidak melulu menyerang melalui flank dan umpan ke kotak penalti terus menerus. Seandainya Rooney –yang masih cedera- sudah sembuh total dan fit, mungkin United sudah bisa unggul pada babak pertama saat ia terlepas dari jebakan offside. Atau saat mendapat peluang bebas saat babak kedua. Terlebih lagi jika RvP tidak cedera dan dapat dimainkan.

Namun itulah sepak bola. Tidak terdapat faktor yang signifikan guna mempengaruhi skor akhir. Man. United tersingkir dan kita tidak tahu kapan Man. United akan kembali lagi ke Champions league mengingat musim ini masih menempati posisi ke 6 di liga. Musim yang berat untuk Man. United dan David Moyes. Biarpun begitu, anak asuh Moyes tetap mendapatkan progress ditiap pertandingannya.

Musim depan tak ada lagi Man. United di Champions League. Sesuatu yang janggal. Maybe, we’ll miss Man. United in Champions League...


Mohon tunggu...

Lihat Konten Olahraga Selengkapnya
Lihat Olahraga Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun